Ditengah penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang berlaku hingga 25 Januari 2021, dipastikan pendapatan perekonomian pengusaha terutama di Kota Surabaya mengalami kelesuan.
- Berkah Ramadan, PWI Malang Raya Bagikan 355 Nasi Kotak ke Sejumlah Panti Asuhan
- Berkat Padat Karya, Dewi Minta Wali Kota Eri Copot Stiker Keluarga Miskinnya
- Polres Madiun Siap Amankan Nataru
Nah maka dari itu para pengusaha baik skala kecil maupun besar dituntut harus lebih kreatif dan inovatif dalam menjalankan usaha atau bisnisnya.
“Terpenting adalah roda perekonomian Kota Surabaya tidak sampai stag, meski ada penerapan PPKM. Terutama untuk pengusaha harus lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan usahanya," kata Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya, Anas Karno dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (14/1).
Anas Karno mencontohkan inovatif itu misalnya, bagi pengusaha di sektor makanan juga harus menyediakan pemesanan dengan sistem daring atau online.
Sementara kreatif, terang Anas Karno, ditengah kesulitan karena pandemi Covid-19, pengusaha harus melakukan kreatifitas produk agar produk nya tetap banyak diminati konsumen ditengah pandemi Covid-19.
Misalnya, usaha pembuatan masker, produk face Shield, IT konten, jadi pengusaha di Surabaya tetap survive di tengah masa sulit ini.
“Seperti pepatah, setiap kesulitan pasti ada kemudahan, terpenting harus kreatif dan inovatif,” ungkapnya.
Secara global perekonomian Kota Surabaya, lanjut Anas dampaknya tidak terlalu signifikan meski ada pandemi Covid-19, mulai pemberlakukan PSBB1-3, dan sekarang penerapan PPKM.
“Kita bersyukur ekonomi Kota Surabaya tidak banyak terkontraksi sangat tajam, mulai awal pandemi, new normal, sampai penerapan PPKM sekarang ini," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Wali Kota Eri Ancam Pecat ASN yang Bekingi Hiburan dan Hotel Pelanggar Hukum
- 267 Peserta SKD CPNS Kabupaten Probolinggo, Pilih Absen
- Peringati World Walking Day, Wali Kota Eri Ajak Warga Surabaya Jalan Bersama Dua Pekan Sekali