PDIP Surabaya sebenarnya tidak perlu melawan keputusan DPP PDIP dalam hal ini Ketua Umumnya Megawati Soekarnoputri terkait penunjukkan Adi Sutarwijono sebagai ketua DPC. Pasalnya, ada cara-cara cantik jika ingin menaikkan posisi tawar.
- Media Gathering, PKS Jatim Sampaikan Giat Sukseskan Gerakan Nasional Berbagi 2 juta paket Takjil dan Sahur
- Jokowi Tak Berdaya Karena Ada Kekuatan Besar di Belakang Moeldoko
- KPU Ngawi Kerepotan Soal Pembiayaan Pilbup dan Pilgub 2024
"Dengan menujukkan elakbilitas, ini baru cara yang cantik, cerdas dan elegan. Intinya kan cuma satu. Rekom," kata Surokim kepada Kantor Berita , Rabu (10/7).
Sebaliknya jika PAC terus menunjukkan upaya perlawanan yang vulgar, lanjut Surokim, justru akan menyulitkan nama Wisnu untuk mendapatkan rekom.
Ditambahkan Surokim, selama ini PDIP selalu menang dalam empat kali Pilkada di Surabaya sejak reformasi. Jika tidak solid, maka bisa memengaruhi tradisi kemenangan.
Namun, hal itu tidak bisa menjadi acuan. PDIP, imbuh Surokim, masih punya segudang pengalaman tradisi dalam mengatasi gejolak di partai.
"PDIP punya pengalaman dan tradisi panjang. Dan bu Mega sudah bersabda biasanya potensi itu hanya laten, dan tidak akan manifest. Dan ini biasanya paling gaduh insidentil saja, tapi akan sulit massif," lanjutnya.
"Karena kalau narasi yang dikembangkan melawan Megawati, maka semua akan tiarap dan tidak akan berani mendukung terang-terangan. Menurut saya lebih baik menempuh jalan persuasif saja PAC PAC itu," tutupnya.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Sumpah Pemuda 28 Oktober Momen Sejarah Kebangkitan Para Pemuda Membangun Generasi Masa Depan
- Dibandingkan Anies dan Ganjar, AHY Punya 2 Modal Riil untuk Hadapi Pilpres 2024
- Bunda Paud Di Surabaya: Pak Eri Solutif, Langsung Dikerjakan Kalau Terima Keluhan