. Membentuk karakter tangguh pada buah hati bisa dilakukan sejak dini.Ini agat si kecil bisa menghadapi perubahan dan situasi tertentu.
- Pemkot Siapkan Beasiswa Bagi 13 Ribu Pelajar SMA Sederajat dan 3 Ribu Mahasiswa Surabaya
- Hadiri Pengukuhan Guru Besar Teologi Islam Kontemporer UINSA, Wali Kota Eri Cahyadi: Ini Ilmu yang Luar Biasa
- Harlah MAN 1 Magetan, Sekolah Tertua di Indonesia yang Berbasis Agama Islam
Menurut Ajeng, saat menjadi pembicara talkshow dan family date yang digelar Nutrilon Royal, yakni
Raise Them Ready Roadshow, terdapat lima karakter tangguh atau resilient character yang sebaiknya diasah sejak dini yaitu berani, percaya diri dan mau mengambil resiko, mandiri, tidak bergantung pada orang lain.
"Kemudian gigih, mau berusaha melakukan sesuatu sampai selesai, adaptif, mudah menyesuaikan diri di setiap situasi dan banyak akal, bisa bertindak cepat dan efektif di bermacam situasi dan pandai mencari solusi," kata Ajeng dikutip Kantor Berita , Minggu (14/7)
Pengembangan karakter tangguh dapat dilakukan melalui pemberian stimulasi melalui pengalaman baru atau kegiatan bermakna bagi anak, dengan harapan akan terjadi transformasi yang terukur dalam diri anak , misalnya setelah melakukan permainan flying fox anak terlihat bersemangat dan lebih berani untuk mencoba permainan lainnya tanpa perlu didorong oleh orangtua.
Kegiatan bermakna dapat dilakukan dan disesuaikan di setiap fase usia anak.
Misalnya pada usia 1 tahun ke atas, anak dapat diajak untuk bermain di luar ruangan, usia 2 sampai 3 tahun anak dapat diajarkan berbagai kemampuan baru seperti naik sepeda dan berenang, lalu pada usia 4 sampai dengan 6 tahun anak bisa diajak berjalan-jalan ke alam terbuka seperti gunung dan pantai.
"Dengan kekebalan tubuh yang baik, Ibu tidak perlu khawatir untuk memperkenalkan stimulasi terutama pada luar ruangan untuk pembentukan karakter tangguh si Kecil,†jelasnya.
Sementara itu, dr. Mira Irmawati, Sp.A selaku Dokter Spesialis Anak, menambahkan, bahwa banyak faktor penting yang berperan dalam perkembangan seorang anak.
Genetik, nutrisi, lingkungan termasuk stimulasi, adalah beberapa faktor yang perlu diperhatikan oleh orangtua. Stimulasi ini sangat penting karena mendukung perkembangan anak untuk memastikan kematangan fungsi tubuhnya seperti motorik halus, motorik kasar, bahasa, sosial dan kemandirian, fisik, kreativitas, hingga kognitif. Tetapi perlu diperhatikan bahwa stimulasi melibatkan multi-sensorik dan besar kemungkinan si Kecil akan terpapar kuman dan benda asing lainnya," tuturnya.
Maka dari itu, lanjut dia, pemberian kegiatan bermakna perlu diikuti oleh daya tahan tubuh yang kuat dan kemampuan berpikir yang baik agar mereka dapat siap mengeksplorasi lingkungan dan mempelajari berbagai hal baru.
"Sistem daya tahan tubuh yang baik ini dapat dibangun sejak awal melalui pemenuhan nutrisi seperti vitamin, mineral, dan nutrisi penting lainnya,†pungkasnya. [isa/mkd]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Ajeng Wira Wati, Anggota DPRD Surabaya Soroti Pelayanan BPJS Hingga Pendidikan
- Hadiri Pengukuhan Guru Besar Teologi Islam Kontemporer UINSA, Wali Kota Eri Cahyadi: Ini Ilmu yang Luar Biasa
- Pemkot Surabaya Terjunkan 1.749 Mahasiswa MSIB ke Seluruh Pelayanan OPD, Kecamatan, hingga Balai RW