Perang dingin Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh diprediksi akan berlanjut hingga 2024.
- PDIP Ingatkan Caleg Tak Kanibalisme Suara Di Pemilu 2024
- Jika Ekonomi Masih Negatif Di 2021, Konflik Sosial Bisa Terjadi
- Deni Wicaksono Targetkan Penetapan APBD Jatim 2025 Tepat Waktu
Menurutnya, perang dingin Mega Vs Paloh malah akan semakin parah. Lanjut Ujang, jika Jokowi masih tetap memberikan karpet merah kepada Nasdem.
Misalnya, partai pimpinan Paloh itu masih memperoleh tempat atau pos yang menguntungkan seperti sebelumnya. Yaitu, Jaksa Agung, Kementerian Agraria dan Menterian Perdagangan plus Kemenko Maritim.
PDIP dan Nasdem adalah partai politik yang tergabung di dalam koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo, baik periode pertama maupun kedua.
Meski berseteru dengan Mega, Paloh diyakini tidak akan berani mengambil sikap berada di luar pemerintahan alias jadi oposisi, seperti desakan berbagai kalangan.
Alasannya, Nasdem dan Paloh masih ingin berkuasa. Berada di dalam pemerintahan adalah opsi utama untuk tetap eksis dan bisa membesarkan partai.
Ketidakharmonisan kedua tokoh politik tersebut dipertunjukkan di ruang publik saat Mega tertangkap kamera melengos tidak menyalami Paloh di sela-sela pelantikan anggota DPR pada 1 Oktober lalu.
Banyak pihak yang mengatakan, Mega tidak senang dengan Paloh karena Nasdem dapat banyak di pemerintahan pertama Jokowi.
Paloh juga menunjukkan ketidaksukaannya terhadap pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Jokowi dan Mega, dengan melakukan dua pertemuan "politik tandingan" di Gondangdia.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Fraksi Gerindra Apresiasi Kenaikan Target PAD Pemprov Jatim 2024
- Bawaslu Bakal Panggil ASN di Kabupaten Malang Atas Dugaan Keterlibatan Dukung Salah Satu Paslon.
- Ibarat Abdi Dalem, Moeldoko Disebut Kebelet Jadi Raja