. Fitnah dan kabar bohong (hoax) adalah kejahatan peradaban. Sebab, fitnah dan hoax telah merusak bahkan membunuh peradaban yang seharusnya menjujung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
- Rizal Ramli Minta Firli Bahuri Bongkar 21 Juta Data Ganda Penerima Bansos dan Penyalur Abal-Abal
- Jelang Pendaftaran, Ada Parpol yang Baru Input 25 Persen Data di Sipol
- Sri Untari Dorong Pemerintah Prioritaskan Kesejahteraan Guru
"Politik sejatinya adalah membangun peradaban dan memerdekakan manusia Indonesia. Hoax itu antikemanusiaan, sebuah tembok tebal yang menutup kebenaran dan membunuh peradaban itu sendiri," kata Hasto.
Hadir mendampingi Hasto, yakni Ketua Bappilu PDIP, Bambang DH, sejumlah caleg seperti Kapitra Ampera, Putra Nababan dan Rahmat Sahid, serta jajaran Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi).
Hasto mengatakan, PDIP sebagai partai yang paling sering diterpa fitnah dan hoax. Namun, tegas Hasto, pihaknya tidak akan meniru cara-cara tak beradab yang dilakukan para penyebar fitnah dan hoax tersebut.
"Pesan dari Ibu Megawati Soekarnoputri agar kita menanggapinya (fitnah/hoax) dengan senyuman. Di satu sisi, kita juga tidak ahli mengungkap keburukan orang lain dan sekali-sekali tidak akan pernah mengambil keuntungan dari yang namanya fitnah dan hoax," tegas Hasto.
Sebaliknya, kata Hasto, pihaknya terus mengajak masyarakat secara luas dan kader partai secara khusus, untuk menggunakan cara-cara beradab dalam berpolitik.
"Kepada kader-kader kita selalu mengedepankan tindakan positif, karena tindakan positif akan menghasilkan habit positif, dan habit positif akan melahirkan kultur yang positif," tutur Hasto. [RMOL]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Okky Asokawati: Aturan Wajib PCR di Inmendagri 53/2021 Memberatkan Masyarakat
- Khofifah Disambati Pedagang Pasar Nambangan, Minta Dibangunkan Jembatan untuk Ramaikan Pasar
- Penolakan Ribka Tjiptaning Disuntik Vaksin, IPO: Rakyat Akan Gamang Mengenai Kesiapan Vaksinasi