. Perebutan kursi Bupati/Wakil Bupati Ngawi bakal digulirkan pada tahun 2020.
- PKS Tegaskan Anies Bukan Pemimpin Penabur Kebencian
- Angka Penipuan Online Tinggi, Masyarakat Diminta Cerdas Lakukan Transaksi
- PPP Pastikan Tetap Satu Barisan di KIB
"Perebutan kursi bupati dan wakil bupati (Ngawi-red) pada periode saat ini harus lebih berwarna maupun sisi dinamika politiknya. Jangan sampai ada pesaing namun hanya sekedar pelengkap harus ada penantang yang hebat," terang Iyan salah satu warga Ngawi, Jum'at, (06/09/2019).
Ia merujuk pada Pilkada Ngawi 2015 sejak awal masyarakat sudah menebak siapa yang bakal keluar sebagai jawaranya. Menyusul si penantang bayangan tidak terbantahkan. Terbukti, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Ngawi, menetapkan pasangan petahana, Budi Sulistyono dan Ony Anwar, sebagai pemenang dengan suara 87 persen.
Sedangkan, maaf 'rivalnya' Agus Bandono - Adi Susila hanya kecipratan suara 12 persen. Dari hasilnya itu boleh dinilai sebagai strategi politik 'siap grak ditempat' untuk melanggengkan kekuasaan. Masyarakat pun beragam penilaian, kasak-kusuk dibelakang layar tanpa jelas arahnya. Antara 'no coment' hingga kritikan terhadap etika politik makin terlihat tanpa batas alias sama.
"Kalau ingin berwarna semuanya itu tergantung pada pendidikan politik warga masyarakat. Bagaimana warga Ngawi menyikapi kondisi sekarang ini, bagaimana sikap mereka sebenarnya. Kalau bisanya sendiko dawuh ya jangan harap ada perubahan," ulas Iyan.[dik/bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Politik Dinasti dan Oligarki Berakhir Usai Presidential Threshold Dihapus
- PKB, Gerindra, Golkar dan PDIP Gresik Saling Klaim Dapat Tambahan Kursi Parlemen
- RUU Kejaksaan Ditunda Dulu Hingga RUU KUHAP Berlaku