Ketua Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Surabaya Haryanto optimistis mendapatkan rekomendasi menjadi Calon Wali Kota (Cawali) dari partai pengusung, untuk menggantikan Tri Rismaharini.
- Selamatkan Ratusan Warganya di Ukraina, Ini Strategi Thailand dalam Mengatur Proses Evakuasi
- Terima Berkas Prabowo-Gibran Daftar Capres - Cawapres, Tiga Mahasiswa Jatim Gugat KPU
- Pasca Pilkada 2024, Satpol PP Surabaya Bersihkan Alat Peraga Sosialisasi
Selama ini Haryanto telah menjalin komunikasi secara inten dengan partai politik, diantaranya partai NasDem, PSI, Gerindra dan PAN.
"Terus partai Demokrat juga kita komunikasi, semua partai kita komunikasi," tambah Ketua Ikatan Advokat Indonesia (Ikadin) Surabaya ini.
Hingga kini Haryanto masih menunggu rekomendasi dari Keempat partai tersebut. Termasuk dari partai yang tidak membuka pendaftaran Cawali Surabaya dalam Pilkada 2020.
"Yang gak buka saya kira juga intens (Komunikasinya) tidak kalah pentingnya, karena mereka gak dibuka langsung mungkin nanti direkom begitu saja," lanjut Haryanto.
Haryanto juga menjalin koalisi dengan beberapa partai lain untuk mengusungnya menjadi Cawali Surabaya. Termasuk akan melakukan survei sesuai ketentuan partai.
"Ya, akhir Desember ini kita akan melakukan survei. Saya sudah menggandeng tim survei, konsultan politik kita juga ada," tandasnya.
Haryanto juga mempunyai beberapa program untuk memajukan kebudayaan kota Surabaya, jika dirinya terpilih dan menjadi suksesor Tri Rismaharini maka dia akan membuat pameran seni rupa berskala nasional da internasional agar seniman kota Pahlawan bisa mendunia.
"Seni itu harganya sangat tidak ternilai kalau di manage dengan baik. Inilah kita memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para pelukis wanita terutama. Kalau toh pelukis laki-laki saya kira sudah memang kita wadahi kalau bisa nanti kita harus wadahi. Silahkan nanti kalau misalnya nanti bisa jadi pemimpin Surabaya kita akan perhatikan betul", pungkas Haryanto.[bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jokowi Resmi Terima Kendali G20 dari PM Italia
- Hasto Singgung Presiden Tiga Periode, Ada Menteri yang Katakan Berdasar Big Data
- Kebebasan Berpendapat Dilindungi Konstitusi, Guru Besar Unair: Tapi Harus Beradab