Forum Peduli Banyuwangi (FPB) meminta pihak kepolisian membubarkan kegiatan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang terlalu sering mengundang dan mengumpulkan warga di tengah pandemic virus corona atau Covid-19.
- G-Creasi Gelar Kompetisi Futsal
- 288 Sekolah di Surabaya Sudah Raih Penghargaan Adiwiyata
- Perselisihan JTV Madiun Dengan Eks Karyawannya Diselesaikan Bipartit
Apabila tetap membandel, polisi diminta untuk mengamankan panitia kegiatan atau mungkin Bupati Anas.
Demikian disampaikan coordinator FPB, Danu Budiyono dalam siaran persnya kepada Kantor Berita RMOLJatim, Senin (6/4).
"Kami berharap aparat kepolisian bertindak tegas ke semua orang terkait bagaimana protokol pemerintah tentang salah satu cara mengatasi penyebaran Covid-19 adalah social distancing atau jaga jarak atau isolasi diri. Tak terkecuali pejabat, bahkan bupati sekalipun,” tegas Danu.

Ditambahkan Danu, saat ini program isolasi diri atau menjauhkan dari kegiatan yang bersifat berkumpul dari khalayak ramai ternyata sangat susah dilaksanakan jika kepala daerahnya sendiri sedang ada kunjungan.
“Seperti acara Pak Bupati di daerah Kecamatan Genteng hari ini, malah mengundang masyarakat.
Dan acaranya juga hanya membagi nasi bungkus sama sembako. Ini saya dapat broadcast undangan tadi pagi dari group WhatsApp. Foto-foto pembagian sembako juga menyebar di grup-grup sosial media,” terangnya.
Aktivis sosial politik Banyuwangi ini juga menyayangkan akvitas tersebut menghadirkan banyak orang. Padahal jelas-jelas hal ini sudah dilarang.
Hal ini sudah tertuang dalam Maklumat Kapolri Nomor Mak/2/III/2020 tentang Kepatuhan terhadap Kebijakan Pemerintah dalam Penanganan Penyebaran Virus Corona ( Covid-19).
“Kan kegiatan yang dilakukuan bupati dan istrinya bisa didistribusikan lewat RT RW atau Desa/Kelurahan. Kalau hanya simbolis ya tidak perlu pakai undangan menghadirkan orang banyak. Ini bupati maunya apa sih,” imbuhnya.
Namun fakta di lapangan menunjukkan bahwa konsentrasi massa atau orang cukup banyak menunjukkan penyebaran Covid-19 sangat cepat seperti kasus yang ada di Bogor dan beberapa daerah lain.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Di Banyuwangi Ditemukan Klaster Baru, Mulai Pembuat Peti Buah hingga PKM
- Hore, Petani Kabupaten Probolinggo Dapat Tambahan Kuota Pupuk Bersubsidi
- Polri-TNI Jadi Relawan Pemakaman Jenazah Covid-19 di Jember