Partai Gerindra akan mendapat jatah kursi di kabinet dan setingkat menteri jika bersedia gabung pemerintahan Joko Widodo-Maruf Amin.
- Airlangga: Jatim dan Madura Kunci Kemenangan Prabowo-Gibran 1 Putaran
- Faisol Riza: Sampai Kapanpun PKB Tetap Fokus Perjuangkan Pesantren
- Fahri Hamzah: Anies dan Jokowi Sama Saja, Jangan Diadu Domba
"Saya kira realistis saja dua atau tiga kursi itu hebat. Dapat dua kursi kabinet, mungkin Wantimpres satu," kata Ray.
Ray yakin, bergabungnya pro Prabowo Subianto ke pemerintahan Jokowi periode dua karena presiden terpilih berharap mereka memperkuat dukungan kepada pemerintah lewat DPR RI sekaligus meredam tensi politik. Ia yakin sudah ada kesepakatan politik mengenai hal tersebut.
"Mungkin dengan cara begitu (Prabowo) akan berkuasa sekaligus ikut di dalam kekuasaan dan akan menekan keriuhan akibat perbedaan sikap yang cenderung ideologis pada pelaksanaan pilpres. Mungkin dua target itu yang ingin dicapai Pak Jokowi," jelasnya.
Menurut dia, posisi menteri yang paling mungkin diraih Gerindra adalah Menteri Pertahanan. Juga bisa mengusulkan nama calon Panglima TNI. Bahkan, berpeluang mengisi satu kursi Anggota Dewan Pertimbangan Presiden.
Bagi Gerindra, penempatan elite-elitenya di pemerintahan Jokowi juga penting untuk mengurangi penumpukan di internal partai.
"Yang paling mungkin untuk menyalurkan itu salah satunya memperluas jaringan ke kekuasaan karena oposisi enggak punya kekuasaan lagi, kecuali kursi legislatif," jelas Ray.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- 27 Pengurus Wilayah Dukung Rais Aam Percepat Muktamar NU 17 Desember 2021
- Jokowi: OKI Harus Tuntut Pertanggungjawaban Israel atas Kekejaman di Palestina
- Fraksi PDIP Komisi V Bantah Anggotanya Cawe-cawe Proyek Kereta Api Kemenhub