Calon Presiden Prabowo Subianto dianggap tidak serius dalam Pemilihan Presiden 2019 mendatang. Indikasi itu terlihat dari jumlah lawatan Prabowo ke daerah yang masih kalah jauh ketimbang pendampingnya, Sandiaga Uno.Pengamat politik, Pangi Syarwi Chaniago menilai ketidakseriusan Prabowo itu tidak boleh dipandang sebelah mata.
- Dialog Dengan Pedagang Kaki Lima, Ketum AHY Luncurkan Gerakan Nasional Demokrat Bina UMKM
- Bangkitkan Budaya Nasional, Sandiaga Uno Kunjungi Festival Reog Ponorogo
- KTT OKI Kecam Standar Ganda Agresi Israel di Gaza
"Jadi wajar kalau Demokrat kurang all out ikut memenangkan Prabowo-Sandiaga. Demokrat bahkan lebih mementingkan dan fokus untuk menang di Pileg 2019,†ujar direktur eksekutif Voxpol Center itu, di Jakarta seperti dikutip dari kantor berita politik RMOL, Jumat (16/11).
Pangi menduga Prabowo masih menganggap waktu penyelenggaraan pilpres masih panjang. Dengan begitu, mantan Danjen Kopassus itu menghitung matang kapan amunisi dan serangan harus dikeluarkan.
Namun demikian, sambung Pangi, bisa juga Prabowo memang tidak serius memenangi pilpres.
"Asumsi saya bisa saja memang Prabowo tidak serius (maju),†katanya.
Pangi menilai, Prabowo dan Sandiaga punya kepentingan masing-masing maju di pilpres mendatang. Prabowo ingin menyelamatkan Gerindra, sementara Sandiaga lebih pada investasi untuk 2024 mendatang.
"Jadi bagi Prabowo, kalah pun enggak masalah. Sandi juga enggak ada beban karena itu adalah itu modal buat Sandiaga untuk di 2024,†pungkasnya.[bdp
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kalkulasinya Dapat Ditebak, Pilpres 2024 Mengerucut Tiga Poros
- Prabowo Bisa Telan Kekalahan Keempat Jika Salah Pilih Cawapres
- Prof Hikmahanto: Sepanjang Indonesia Bersedia jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20, Tidak Boleh Menolak Siapapun Anggotanya