Sejumlah daerah mulai melakukan lockdown atau karantina lokal. Hal ini dilakukan karena mereka peduli dengan sebaran virus corona baru atau Covid-19. Hal ini bertentangan dengan imbauan pusat.
- Survei CSIIS: Warga NU Lebih Memilih Gerindra, Bukan PKB
- Penuhi Target Satu Juta Vaksin, Jokowi Naikan Dua Kali lipat Untuk Bulan Agustus
- Heboh Nama-Nama Caleg Jember Bakal Lolos Ke Parlemen, KPU Bilang Begini
Menurut Ketua Majelis Aktivis Pro Demokrasi (ProDem) Iwan Sumule, banyaknya daerah melakukan lockdown karena pemerintah pusat kurang mengayomi kekhawatiran yang dirasakan rakyatnya selama ini. Kebijakan ini menjadi tanda bahwa daerah lebih peduli pada rakyatnya ketimbang pusat.
“Daerah semakin banyak lakukan karantina wilayah dan tak hiraukan pusat. Tanda tak ada lagi kepemimpinan nasional,” ujar Iwan Sumule seperti dimuat Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (29/3).
Ditambahkan Ketua DPP Partai Gerindra ini, akan menjadi catatan publik yang abadi. Terlebih, selama ini banyak perppu yang terbitkan pemerintah padahal bertujuan untuk “membunuh” demokrasi. Perppu tersebut tetap diterbitkan sekalipun mendapat tentangan dari rakyat, seperti Perppu KPK akhir tahun lalu.
Sementara di satu sisi, pemerintah tidak kunjung menerbitkan Perppu yang dibutuhkan rakyat. Misalnya, Perppu Darurat Corona, di mana sebaran virus mematikan asal China itu sudah kian mengkhawatirkan.
“Perppu yang “bunuh“ demokrasi diterbitkan. Perppu untuk selamatkan hidup rakyat tak mau diterbitkan. Tapi bangun ibukota baru jalan terus, tak peduli rakyat lagi susah,” sindirnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- AHY: Kondisi Sekarang Genting, Mampukah Negara Selamatkan Rakyat Dari Covid-19?
- Jokowi Masih Cawe-cawe Urus Cawapres Anies Baswedan
- Megawati Umumkan Ganjar Capres, PDIP Surabaya: Momentum Kemenangan Pemilu 2024