Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Kesehatan terus berupaya melakukan pencegahan terhadap stunting di Kota Pahlawan.
- Kembalikan Fungsi Fasum, Pemkot Surabaya Gencar Tertibkan PKL dan Bangunan Liar
- Wali Kota Surabaya Beri Sanksi Berat Guru yang Banting Pemain Futsal
- Wali Kota Eri Imbau Warga Surabaya Tak Gunakan Popok Bayi dan Pembalut Sekali Buang
Salah satu bentuk pencegahannya adalah melalui Program Jagongan Cegah Stunting (Jago Ceting) yang terus digalakkan mulai tingkat kecamatan hingga kelurahan.
"Upaya menurunkan angka stunting ini terus kita lakukan. Program Jago Stunting ini menyasar setiap kecamatan dan kelurahan untuk memberikan sosialisasi, membedah masalah, dan memberikan solusi agar segera bisa memberikan penanganan yang dibutuhkan," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Minggu (17/10).
Bahkan Feny sapaan lekatnya Febria Rachmanita ini mengaku, bahwa sejak remaja putri telah mengalami haid, pihak Puskesmas akan memberikan tablet Zat Besi (Fe), sebagai penambah darah dan menjaga kesehatan reproduksi.
Pihaknya juga terus memberikan pendampingan untuk mempersiapkan remaja putri tetap sehat.
"Pendampingan terus kita lakukan, baik sebelum menikah hingga sudah menikah. Kami juga terus memberikan pengertian dan mendorong para ibu agar tetap memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan kepada bayi mereka sebagai upaya pencegahan stunting," ungkapnya.
Selain itu, Feny mengatakan, para ibu bisa melakukan pengecekan kesehatan secara gratis dengan memanfaatkan program yang telah dibuat oleh Pemkot Surabaya.
Seperti fasilitas Universal Health Coverage (UHC), yang bisa diakses menggunakan BPJS secara gratis.
"Kita memiliki program UHC BPJS. Jadi tidak perlu takut lagi untuk memeriksakan kesehatan, karena saat ini bisa dilakukan secara gratis atau tanpa dipungut biaya," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kembalikan Fungsi Fasum, Pemkot Surabaya Gencar Tertibkan PKL dan Bangunan Liar
- Wali Kota Surabaya Beri Sanksi Berat Guru yang Banting Pemain Futsal
- Wali Kota Eri Imbau Warga Surabaya Tak Gunakan Popok Bayi dan Pembalut Sekali Buang