PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri) menghadapi masalah keuangan. Penyebabnya, kelalaian dalam pengelolaan investasi.
- Bandung BJB Tandamata, Wakili Indonesia di ASEAN Grand Prix
- Nixon: BTN Syariah Siap Jadi Bank Terbesar di Aceh
- Kopdes Merah Putih untuk Berantas Pinjol
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan Kementerian BUMN masih menunggu hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
BPK akan memberikan hasil audit atas PT Asabri (Persero) dan juga PT Perkebunan Nusantara (PTPN) yang tengah bermasalah guna melakukan langkah lebih lanjut atas dua BUMN tersebut. Namun, saat ini BPK tengah fokus kepada audit Jiwasraya.
"Baru Jiwasraya. Kan BPK sudah keluarkan audit Jiwasraya. Asabri saya belum dapat audit BPK-nya. Kita tunggu aja. Jangan nanti mikir-mikir apa gitu," kata Erick usai acara penandatanganan Perjanjian Pemegang Saham dan Perjanjian Penataan Stasiun Terintegrasi antara PT MRT Jakarta (Perseroda) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI di kantor Kementerian BUMN, Jumat (10/1).
Sebagaimana diketahui, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, beberapa portofolio saham yang ditempatkan oleh Asabri ternyata memiliki kinerja yang negatif.
"Saya belum siap Asabri [dibahas] karena kita belum tahu. Sama jika teman-teman tanya PTPN atau Perkebunan (PT Perkebunan Raya) saya juga belum tahu. Kita percepat," tegas Erick seperti dimuat Kantor Berita Politik RMOL.
Terkait dengan Jiwasraya, saat ini Kejaksaan Agung sedang melakukan penyelidikan soal dugaan korupsi di PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Dugaan awal kerugian negara mencapai Rp 13 triliun.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Menteri PPPA Ajak Seluruh Pihak Dorong Potensi Perempuan Pulihkan Ekonomi
- Bank Jatim Gelar Public Expose, Tunjukkan Kinerja Positif Pasca Pandemi
- BRI Buka Suara Soal Ancaman Serangan Ransomware