Aksi unjuk rasa di Kota Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim) terus bergulir terkait dengan rencana penyewaan Pulau Tabuhan kepada investor asing. Kabarnya pulau tersebut akan disewakan sebesar Rp 1 miliar pertahun.
- Banjir Terjang Jember, Laskar Sholawat Nusantara Kirim Bantuan Kemanusiaan
- Jadi Tuan Rumah Munas Badan Geopark, Banyuwangi Perkuat Kerjasama Jejaring Geopark se-Indonesia
- FSPPB Serahkan Hewan Qurban ke Ponpes Angkring Langgar Candi Islam Nusantara Madiun
“Bagaimana mungkin Pulau Tabuhan itu yang seluas 5,3 hektar itu, yang 4,3 hektar itu disewakan ke asing. Hanya 1 tahun disewakan Rp 1 miliar, dasar menilai harga itu apa? Kemudian dampak ekonominya, eko masyarakat itu yang apa, karena itu menjadi kawasan privasi. Bagaimana juga bentuk pengawasannya? Kita tidak bicara setahun dua tahun, karena ini penyewaannya 20 tahun,” ungkap Koordinator Forum Peduli Banyuwangi (FPB), Danu Budiyono, kepada Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (26/2).
Bagaimana mungkin, lanjutnya, 10 tahun itu pengawasannya.
“Siapa yang menjamin di dalam itu tidak ada, mohon maaf mungkin saja pesta narkoba, mungkin saja privasi untuk dugem bahkan bisa terjadi itu nanti ada mata-mata asing karena apa, ini menyangkut investor asing. Saya tidak mempermasalahkan boleh tidaknya, tapi kenapa harus asing, bagaimana kajiannya,” tegas Danu.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Rombongan Truk Pengangkut 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh
- Surabaya Marak Ngopi Bernuansa Cafe, NESC Gelar Kompetisi Uji Barista Meracik Kopi
- Evaluasi Serapan Anggaran Daerah, Pj Bupati Bondowoso Sebut Perkim Ciptaru Terendah