Puluhan Massa Aksi Apresiasi Kejari Sidoarjo Bongkar Korupsi Rusunawa Rp 9,2 Miliar

Massa aksi depan Kejari Sidoarjo/RMOLJatim
Massa aksi depan Kejari Sidoarjo/RMOLJatim

Puluhan massa yang tergabung dalam Komunitas Cinta Bangsa (KCB) menggelar aksi demo di depan kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) dan Pemkab Sidoarjo, pada Selasa, 27 Mei 2025. 


Mereka datang membawa spanduk dan poster yang isinya mendukung Kejari Sidoarjo mengusut tuntas kasus korupsi Rusunawa Tambaksawah.

Massa juga mendesak agar Kejari Sidoarjo segera mengusut dugaan tindak korupsi yang diduga dilakukan empat mantan Kepala Dinas (Kadis) PU Cipta Karya terkait pengelolaan lahan Rusunawa di Desa Tambaksawah, Kecamatan Waru.

Korlap KCB, Jazali menegaskan, aksi ini merupakan bentuk apresiasi terhadap kinerja Kejari Sidoarjo yang telah mengungkap kasus korupsi Rusunawa Tambaksawah Rp 9,2 miliar.

"Kami mendukung dan meminta Kejari Sidoarjo untuk segera mengusut tuntas dugaan korupsi yang dilakukan oleh empat mantan Kadis serta Kadis PU Cipta Karya sekarang. Kami yakin mereka mendapat keuntungan dari hal ini,” kata Jazali saat berorasi. 

Sementara itu korlap lainnya Kholiq Ferdiansyah menambahkan, empat kadis itu diduga terlibat dalam kasus korupsi pengelolaan rusunawa Tambaksawah, Waru yang namanya masuk dalam dakwaan JPU Kejari Sidoarjo.

Usai berorasi, massa kemudian melanjutkan aksi ke kantor Pemkab Sidoarjo untuk menyampaikan aspirasinya. 

Mereka juga membentang spanduk dan poster yang isinya mengkritisi pengangkatan Plt dan Plh pejabat oleh bupati yang mereka nilai tidak sesuai ketentuan.

Bahkan mereka membakar ban karena kecewa tidak satupun pejabat Pemkab Sidoarjo menemui mereka. 

"Kami hanya minta bupati, wabup dan Sekda temui kami untuk menjelaskan soal Plt dan Plh," teriak Kholiq. 

Menurut dia, pengangkatan jabatan seharusnya dilakukan melalui aturan yang jelas, bukan Plt dan Plh, melainkan pejabat definitif.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news