Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Perusahaan Daerah (PD) Pasar Surya terus melakukan penataan pasar. Setelah dua pasar dijadikan pilot project pasar tangguh, yakni Pasar Genteng Baru dan Pasar Tambahrejo, puluhan pasar tradisional lainnya juga disiapkan menjadi pasar serupa.
- Rencana Dihadiri Menparekraf, Pameran Lukisan “ArtOS Nusantara” Banyuwangi Hadirkan Karya Maestro
- Buruan Daftar! Pemkot Surabaya Gelar Lomba Desain Motif Batik Khas Suroboyo
- Pemkot Surabaya Pantau Hilal Dari Rooftop Tunjungan Plaza, 1 Syawal 1442 Hijriah Jatuh Pada 13 Mei 2021
Berbagai langkah telah dilakukan untuk menuju tatanan normal baru. Salah satunya adalah pemasangan tirai plastik di pasar basah. Tirai ini sudah dipasang di puluhan pasar yang dikelola PD Pasar Surya.
“Dalam pemasangan tirai plastik ini, kami mendapatkan bantuan dari Pemkot Surabaya. Pemasangan dilakukan Dinas Cipta Karya,” kata Direktur Pembinaan Pedagang PD Pasar Surya, M Taufiqurrahman dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Senin (22/6).
Ada puluhan pasar yang sudah dipasangi tirai plastik tersebut. Selain Pasar Genteng Baru dan Tambahrejo, pasar lain di antaranya adalah Pasar Pabean, Wonokitri, Pakis, Simo Gunung, Lakarsantri dan Pasar Simo.
Selain itu, Taufiqurrahman menyebut, Pasar Kupang Gunung, Dukuh Kupang, Dupak Bandarejo, Krukah, Pucang Anom hingga Blauran Baru juga sudah dipasangi tirai plastik.
Tak hanya itu, di pasar-pasar yang lain juga telah diterapkan demikian. Yakni di Pasar Asemrowo, Kembang, Kendangsari, Keputih, Bratang, Keputran Selatan dan Pasar Wonokromo.
“Pemasangan tirai plastik ini agar ada sekat atau pembatas antara pedagang dengan pembeli. Selain itu juga sebagai pelindung agar tidak ada interaksi langsung antara pedagang dengan pembeli,” terangnya.
Tidak hanya pemasangan tirai plastik, upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di pasar tradisional dilakukan dengan mengubah kebiasaan cara transaksi.
Umumnya, pembayaran dilakukan dengan pembeli memberikan uang secara langsung kepada pedagang.
Kini, cara itu diganti. Pembayaran di pasar tradisional harus memakai nampan.
Atas perubahan cara pembayaran itu, Pemkot Surabaya sudah memberikan bantuan 10 ribu nampan. Nampan-nampan tersebut lantas sudah dibagikan kepada para pedagang.
“Uang dari pembeli ditaruh di nampan, jika ada uang kembalian juga diletakkan melalui nampan,” jelas Taufiqurrahman.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Lembaga Falakiyah PWNU Jatim Akan Pantau Hilal Di 24 Titik
- Korlantas Berlakukan One Way KM 47 hingga KM 414
- Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kediri Monev Kenaikan Harga LPG 3Kg