TIMNAS Qatar tidak berlaga di Piala Dunia 2018, namun nama Qatar
disebut-sebut di masyarakat sepakbola dunia sebagai tuan rumah Piala
Dunia 2022.
Embargo
Ketuan-rumahan Qatar sempat
diragukan sejak Bahrain, Mesir, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab bersatu
melakukan embargo dan memutus hubungan diplomatik pada 2017 dengan Qatar
akibat kecurigaan bahwa Qatar mendukung kaum teroris.
- Indonesia dan Sumpah Pemuda
- Zaytun Salmon
- Menjaga Check and Balances di Tingkat Lokal dalam Pengisian 272 Plt Kepala Daerah
Mungkin akibat kecemburuan terhadap kegemilangan kejayaan Qatar di bidang ekonomi. Kecemburuan yang dapat dimengerti sebab kehebatan perkembangan daya ekonomi negeri mungil seluas 11.951 meter persegi (Indonesia 1.904.569 m2) dengan penduduk 2,7 juta ini memang layak dicemburui.
Berkat kemahakayarayaan minyak dan gas bumi , sejak 2012 Qatar menjadi negara terkaya di dunia berdasar GDP per capita menurut database International Monetary Fund kini sekitar 128.703 dolar aAS(Indonesia 3.876 dolar AS).
Dengan demikian GDP per capita Qatar kini sudah sedemikian berkembang sehingga menduduki peringkat pertama negara termakmur di dunia mengungguli Makau, Luksemburg, Singapura, Irlandia, Brunei Darussalam, Norwegia, Uni Emirat Arab, Kuwait, Hongkong dan Swiss.
Kini Qatar Airways memiliki jaringan penerbangan terbanyak ke lima benua di dunia.
Meski demi merebut kehormatan itu, Qatar harus menghadapi badai taufan kritik dan tuduhan mulai dari suap-menyuap, prestasi sepakbola Qatar ecek-ecek sampai memperbudak pekerja imigran dari Asia Selatan demi memaksakan pembangunan infra struktur ekstra spektakular agar bisa menyelenggarakan Piala Dunia 2022.
Insyaallah, perhelatan Piala Dunia 2022 diselenggarakan di Qatar. [***]
Penulis mendambakan timnas Indonesia ikut berlaga di Piala Dunia 2022 di Qatar
ikuti terus update berita rmoljatim di google news