Mantan Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno enggan berkomentar soal pidato Presiden Joko Widodo yang mengumumkan rencana pemindahan ibukota. Sebab, hal itu perlu dilakukan kajian terlebih dahulu.
- Saatnya Pemerintah Sinergi Kesehatan dan Ekonomi Dengan Wujudkan Vaksin Nasional
- Pengacara Tim Paslon Gus Fawait-Djoko Susanto Gugat KPU Jember
- Rahmi Fitrianti Sebut Krisis Pandemi, Momentum Kuatkan Diplomasi Indonesia-Korea Selatan
Secara pribadi, Sandi mengaku tidak bisa menyetujui atau menolak. Indonesia masih perlu mempertimbangkan untung dan rugi memindahkan ibukota negara.
"Pasti sangat besar (dampaknya) dan kita harus belajar daripada kesuksesan dan kegagalan dari pemindahan itu ibukota di beberapa negara lain," jelasnya.
Terlebih, lanjut Sandi, dengan kondisi ekonomi yang kian merosot belakangan ini. Jangan sampai wacana pemindahan ibukota malah menyusahkan masyarakat Kalimantan.
"Kita khawatir nanti harga properti naik semua di Pulau Kalimantan dan biaya hidup yang tidak terjangkau masyarakat di sana itu," tukasnya.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Ganjar Dinilai Salah Perhitungan Ikut PDIP Gagalkan Piala Dunia, Kini Erick Thohir jadi Jagoan Jokowi
- Panglima TNI Diterpa Hoax Terkait Pimpinan Ponpes Al Zaytun, Begini Penjelasannya
- Reformasi Birokrasi Kunci Entaskan Kemiskinan Ekstrem