Program PresidenPrabowo Subianto Makan Bergizi Gratis (MBG) sudah dimulai dilaksanakan di Kabupaten Jombang. Salah satunya di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Yayasan Pondok Pesantren Bahrul Ulum (YPPBU).
- Tindaklanjuti SE Kemenag, Gubernur Khofifah Anjurkan Penyembelihan Kurban di RPH yang Sesuai Syarat
- Saat Terapi Ruqyah, Seorang Pemuda di Jember Penggal Kepala Ayah Kandungnya
- G-Creasi Gelar Pelatihan Membuat Topi bagi Pemuda di Sidoarjo
Sesuai jadwal pelaksanaan MBG di MAN 3 Jombang ini setiap hari selain hari libur. Dan makan siang gratis ini disalurkan sesuai absensi kehadiran siswa yang masuk selama proses belajar mengajar di madrasah tersebut.
Hari pertama pemberian makan siang gratis di sekolah tersebut tepat waktu sesuai jam istirahat makan siang siswa. Pelaksanaannya diatur sesuai jadwal pengambilan masing-masing kordinator siswa dan hal itu tidak mengganggu pelaksanaan belajar mengajar.
"Program MBG ini mulai dilaksanakan hari ini. Bukan uji coba. MBG ini akan kita terima selama 5 hari setiap minggunya," kata Kepala MAN 3 Jombang Sutrisno SPd, Senin, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Senin (17/2).
Ia menjelaskan, MBG diberikan sesuai jumlah absensi siswa yang hadir ke sekolah di hari itu yaitu 2.477 siswa. Setiap harinya, para siswa yang hadir akan menerima menu makanan sesuai daftar gizi yang disusun tim satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG).
Di lokasi, sesuai apa yang telah ditetapkan oleh Pemerintah RI melalui Badan Gizi Nasional dan Tim SPPG para siswa di MAN 3 Jombang menerima menu makanan berisi nasi putih, telur rebus, tempe, sayur, dan buah salak.
"Makanannya tepat standart, tepat gizi sesuai yang disyaratkan tim makananan bergizi gratis," ucapnya.
Sementara, disela pembagian makanan bergizi tersebut, salah seorang siswi kelas X-11 MAN 3 Jombang Devina Rahmwati menyebut menu MGB yang ia terima sudah sesuai dengan selera pelajar saat ini.
Ia menegaskan bahwa MBG ini sangat membantu karena bisa menghemat uang jajan pelajar dan memenuhi standar empat sehat lima sempurna menunya yakni ada telur, tempe, nasi, sayur, dan buah.
Meski begitu, salah satu santri putri Yayasan Pondok Pesantren Bahrul Ulum ini berharap menu MBG berganti-ganti atau bervariasi setiap harinya. Hal itu supaya para siswa tidak bosan dengan menu yang disuguhkan.
"Kalau bisa setiap hari menunya berubah, dan tidak bisa kalau sama terus. Karena selera siswa berbeda-beda," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Bersama Mitra Kerja, Sosialisasi Program MBG di Wiyung Surabaya Terbilang Sukses
- 342 Siswa SMPN 35 Bandung Alami Diare hingga Muntah Usai Konsumsi MBG
- Usulan Penghapusan Anggaran Makan Bergizi Gratis di Sidoarjo Tuai Kontroversi