Anggota DPRD Jawa Timur dr Agung Mulyono menggelar reses di desa Sumberasri, Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi pada Senin (25/11/2019). Acara reses itu benar-benar dimanfaatkan politisi Partai Demokrat tersebut untuk menyerap aspirasi warga.
- Kena Prank Ferdy Sambo, Kapolri Sebatas Terima Laporan Anak Buah
- Sowan Kiai Sepuh Madura, Anwar Sadad Didoakan Jadi Gubernur Jatim
- Tak Bisa Koalisi, PKS Kemungkinan Abstain di Pilkada Solo
Dua mengatakan, dalam kesempatan tersebut, menerima keluhan dari petani seperti permintaan pembangunan sumur bor, untuk mengairi pertanian. Pasalnya, saat kemarau panjang, para petani mengalami masa paceklik karena kesulitan mengairi sawahnya.
"permintaan subur bor untuk megairi pertanian, karena efek kemarau panjang," tambahnya.
Disamping itu, warga juga menginginkan agar ada pembangunan jalan dari rumah ke area persawahan milik warga. Mereka juga berharap agar ada peningkatan layanan kesehatan, terutama pada pasien BPJS.
"Peningkatan pelayanan kesehatan, jauhnya puskesmas atau rumah sakit, akses susah. Dan keberata untik kenaikan bpjs, karena menyengsarakan masyarakat," kata pria yang lahir di desa Tegaldlimo, kecamatan Tegaldlimo itu.
Dalam kesempatan itu, politisi Partai Demokrat tersebut berjanji akan mendorong Pemprov Jatim memberdayakan para petani.
"Dalam kesempatan ini saya menyapa warga setelah terpilih untuk kedua kalinya. Saya juga mendorong agar Pemprov Jatim memberikan perhatian untuk meningkatkan perekonomian warga yang sebagaian bercocok tanam," katanya.
Dia mengatakan, pemerintah harus memperhatikan nasib petani, suapaya perekonomian mereka meningkat.
"Kami mendorong agar pemerintah memberdayakan petani dan memberikan bantuan berupa bibit, pupuk dan alsintan. Supaya mereka bisa mengelola lahan dengan baik dan hasil pertaniannya meningkat," tambahnya.
Sementara itu, disela-sela reses, dr Agung Mulyono juga melakukan kunjungan ke pelabuhan Muncar, Banyuwangi untuk mengecek efektitas bantuan dan program yang diberikan Pemprov Jatim kepada para nelayan, serta mengidentifikasi berbagai masalah di pesisir selatan Banyuwangi.
Dari pantauan, kunjungan diterima oleh Kepala UPT Pelabuhan Muncar Kartono Umar, beserta jajarannya. Dia mengaku, selama ini pihaknya kesulitan mengecek data jumlah nelayan penerima bantuan jaring dan mesin perahu di pesisir selatan Banyuwangi.
"Kalau bantuan memang kita tidak bisa mendata langsung karena yang memberikan Dinas Perikanan Tangkap bekerjasama dengan kabupaten," katanya.
Dalam kesempatan itu, Kartono juga berharap agar bantuan jaring dan perahu pada tahun 2020 ditambah. Pasalnya, selama ini, tidak semua nelayan menerima bantuan alat, sehingga mereka mengoperasikannya secara bergantian.
Sementara itu, Kepala UPT Pelabuhan Pancer, Heru Prasetiyo berharap agar Pemprov Jatim memberikan pelatihan wirausaha kepada nelayan. Pasalnya, disaat gelombang tinggi seperti bulan Desember sampai dengan Februari, nelayan memilih libur melaut karena gelombang tinggi.
Kemampuan wirausaha itu diharapkan bisa membantu nelayan, jika mengalami masa paceklik karena tidak melaut, atau minim tangkapan.
"Jadi penghasilan tidak benar-benar nol, kalau punya kemampuan wirausaha kan tetap memperoleh penghasilan seperti membuat kue," tambahnya.
Selain itu, kata Heru, nelayan juga perlu dibekali ketrampilan untuk mengolah hasil tangkapan ikan mereka agar harga jualnya lebih tinggi. Selama ini, ikan hasil langsung dijual ke pabrik dengan harga pasaran, sehingga hasil nelayan hanya pas-pasan, karena biaya operasional di laut juga cukup tinggi.
"Ya harapan nelayan agar mereka dibangunkan tempat untuk menjual alat-alat pancing. Juga ketrampilan misalkan mengolah ikan menjadi bakso atau abon," tandasnya.
Mendengar keluhan tersebut, anggota DPRD Dari Dapil IV yakni Situbondo, Bondowoso dan Banyuwangi itu berjanji akan memperjuangkan penambahan bantuan di Pemprov Jatim. Dia mengaku sengaja datang ke pelabuhan Muncar, untuk mengecek optimalisasi program dari Pemprov Jatim kepada para nelayan.
"Saya berkunjung ke UPT dinas kelautan dan perikanan di Muncar, kenapa di Muncar karena itu dapil saya. Saya pengen lihat langsung program apa UPT yang langsung bermanfaat bagi masyarakat. Jadi salah satunya ada pemberian bantuan jaring, perahu, sosisalisai dan pelatihan. Saya ingin tahu sejauh mana efektifitas program itu untuk masyarakat," katanya.
Dia juga berharap agar Dinas Kelautan dan Perikanan Jatim melakukan monitoring terhadap nelayan penerima bantuan. Hal itu sangat penting, karena sebagai bekal untuk evaluasi, apakah bantuan itu bermanfaat atau tidak.
"Yang paling penting, semua bantuan tidak semua dikasih dan goodbye. Tetapi dicek di follow up dan sejauhmana bantuan dimanfaatkan atau tidak. Hasilnya bagaimana dan harus jelas," tambahnya.
Politisi Partai Demokrat itu juga berjanji untuk mencarikan solusi dari permasalahan nelayan di pesisir selatan Banyuwangi.
"Prinsip kita memberikan solusi kepada masyarakat. Probelmnya apa saja, di perikanan apa dan di kelautan apa, prinsip memberikan bantuan kepada masyarakat dan kita mendorong peningkatan produktifitas," katanya.
"Saya akan pelajari dan cari tahu, karena saya mendengar saat ini akan memasuki masa paceklik dan mudah-mudahan mereka bisa tetap eksis," pungkasnya.[bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Tinjau PSN Bendungan Sukamahi, Menko Airlangga Berharap Pembangunan Selesai Akhir Tahun Ini
- Dikepung Kawanan Gajah Liar, Warga 2 Desa di Aceh Tengah Terpaksa Mengungsi
- Ketua Umum Agus Yudhoyono Pimpin Langsung Pendaftaran Partai Demokrat ke KPU