Menteri Keuangan Sri Mulyani akan menjadikan virus corona (Covid-19) sebagai 'tumbal' atas anjloknya nilai tukar rupiah, dan pertumbuhan ekonomi yang diprediksi akan terjun bebas.
- Ajak Kolaborasi dan Sinergi, Puguh Presiden NGG di Pesta Wirausaha Nasional TDA
- OJK Sebut Proyeksi Asuransi 2021 Tumbuh Positif
- Pj Gubernur Adhy Resmikan Kawasan Kuliner Halal Pertama di Jatim, Pilot Project untuk Dukung Tumbuh Industri Halal
Sudah beberapa hari ini rupiah anjlok pada level Rp. 16 ribu per dolar AS. Pertumbuhan ekonomi juga diprediksi akan terjun bebas pada angka 4 hingga 2 persen.
Sri Mulyani bahkan memprediksi, perekonomian Indonesia bisa pada level 2,5 sampai 0 persen. Skenario terburuk tersebut berpeluang terjadi jika durasi wabah virus corona baru (Covid-19) belangsung lama dan kebijakan lockdown diberlakukan.
Menurut ekonom senior, Dr. Rizal Ramli, momen ini akan dijadikan Sri Mulyani untuk menutupi berbagai kelemahan.
"Corona kesempatan Menteri Keuangan 'Terbalik' (Sri Mulyani) untuk menutupi berbagai kelemahan struktural dan kebijakan ekonomi Indonesia. Padahal tanpa corona sudah semakin terpuruk sejak 5 tahun terakhir," ujar RR sapaan akrab mantan Menko Perekonimian ini, Sabtu (21/3).
"Aji mumpung, mumpung bisa lepas tanggung jawab, gas poll jadi 0 persen. Dapat alasan, sekalian gaspol. Ternyata stimulan yang dia keluarkan tidak menolong sama sekali," lanjut RR dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL.
RR yang dikenal sebagai begawan ekonomi kerakyatan sudah lama dan sering menyampaikan, perekonomian Indonesia dalam bahaya karena dikelola ugal-ugalan.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Mulai Bangun Hunian di IKN, Intiland Investasi Rp2,6 Triliun
- Hadapi Tantangan Ekonomi Global. Ketum Aprindo Terpilih Prioritaskan Stabilitas dan Pertumbuhan Bisnis Ritel
- BTN: 200.000 Mitra Gojek Berpotensi Dapat KPR