. Setelah mendapat kabar jika rumahnya di Lampung, digeruduk kepolisian, Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat, Andi Arief langsung kaget.Andi menyebut ada dua mobil Polda mengaku dari Cyber Crime.
- Rizal Ramli Tokoh Sumbar yang Disegani Saat Ini, Megawati Perlu Meralat Pernyataannya
- 5 Hal yang Bisa Bikin Peserta Pemilu 2024 Didiskualifikasi
- Hasto Beberkan Alasan PDIP Umumkan 75 Kandidat Paslon Pilkada Hari Ini
Ia merasa telah diperlakukan bak teroris.
"Pak Kapolri, jangan kejam terhadap rakyat. Salah saya apa. Kenapa saya hendak diperlakukan sebagai teroris? Saya akan hadir jika dipanggil dan diperlukan," sambung mantan staf khusus presiden era Susilo Bambang Yudhoyono itu.
Menurutnya, cara-cara polisi seperti itu hanya terjadi di negara komunis.
"Ini bukan negara komunis. Penggerudukan rumah saya di Lampung seperti negara komunis. Mohon hentikan Bapak Presiden," tegasnya.
Sebelumnya kubu PDI Perjuangan mengecam unggahan status Andi Arief pada akun pribadi Twitternya yang meminta isu tujuh kontainer berisi surat suara tercoblos dicek telah menimbulkan kegaduhan baru.
Seorang relawan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, C. Suhadi bahkan telah melaporkan politisi Demokrat itu ke Bareskrim Polri atas tuduhan menyebarkan hoax. [aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Prabowo Temui Menteri Pertahanan AS di Pentagon
- Haedar Nashir: Islam Berkemajuan jadi Identitas Muhammadiyah
- Berkat Pemikiran KH Wahid Hasyim, Agama dan Negara Diletakkan Secara Demokratis