Ada sejumlah penyebab yang membuat PT PLN (Persero) kini menghadapi kinerja keuangan yang berat dan berada di jurang kebangkrutan.
- Bagikan Makan Siang Gratis ke Masyarakat Genitri dan Temuguru, Tekat Pilar 08 Untuk Prabowo-Gibran di Bumi Blambangan
- Ridwan Kamil, Erick Thohir, dan Firli Bahuri Di Puncak Polling ’24 Tokoh Harapan 2024’
- Komisi X DPR Setujui Rencana Penjurusan Kembali di SMA
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu menyebut ada setidaknya lima hal yang PLN berada di jurang kebangkrutan karena utang.
“Pertama penugasan pemerintah yang tidak layak,” terangnya dalam akun Twitter pribadi, Senin (27/7).
Penugasan ini diduga kuat berkaitan dengan proyek kelistrikan 35.000 MW yang merupakan proyek dari pemerintah sejak 2015.
Kedua adalah pemaksaan saham PLN ke pembangkit swasta. Kemudian adanya pelemahan nilai tukar rupiah.
Said Didu juga menilai adanya “tekanan" para tokoh yang jadi pemilik pembangkit ke PLN menjadi penyebab keempat perusahaan setrum itu bangkrut.
“Kelima, utang pemerintah ke PLN,” tegasnya, dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL.
Adapun utang pemerintah yang belum dibayar ke PLN adalah senilai Rp 45,42 triliun. Utang itu berasal dari kompensasi tarif selama 2 tahun karena kebijakan Presiden Jokowi tidak menaikkan tarif listrik.
Tak hanya utang pemerintah, PLN juga terancam kolaps karena terlilit utang hingga Rp 500 triliun, akibat kebiasaan perusahaan mencari pinjaman Rp 100 triliun setiap tahun selama lima tahun terakhir.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Alasan Jokowi Percaya Diri Cawe-cawe di Pemilu 2024
- PDIP Undang Maruf Amin dan Sahabat Megawati di HUT ke-51
- Pasangan OK Dapat Rekomendasi PDIP, Sesuai Tagline Menang Bersama dan Guyup Rukun