Hingga satu pekan insiden penikaman terhadap Menkopolhukam Wiranto, belum ada satu pun konfirmasi resmi dari pemerintah, dalam hal ini tim dokter RSPAD, soal kondisi sang Menteri. Kondisi inilah yang kemudian dinilai memicu munculnya hoax di masyakarat.
- PKS: Sistem Proporsional Terbuka Jauh Lebih Demokratis
- Komisi IX Minta Pemerintah Buka Data Ketersedian dan Jadwal Vaksin
- Firli Bahuri Beberkan Dugaan Penyebab Langkanya Minyak Goreng di Indonesia
Oleh karena itu, Guru Besar Ilmu Politik Universitas Pertahanan Indonesia, Profesor Salim Said meminta kepada pihak berwenang untuk segera menginformasikan kondisi Wiranto saat ini.
"Kalau pemerintah, khususnya dokter, tahu kondisi di masyarakat saat ini, harusnya bisa mencegah menyebarnya berita-berita bohong. Masyarakat harus tahu bahwa Pak Wiranto memang ditikam," papar Salim Said saat saat mengisi acara Indonesia Lawyers Club, Selasa malam (15/10).
Salim memang mengakui kalau dokter dilarang memberitahukan kondisi pasien. Tapi, jika kabar soal Wiranto dibiarkan berlarut, justru akan semakin memicu munculnya banyak berita bohong.
"Caranya bagaimana? kita nggak tahu, dibocorin kek. Tapi yang penting masyarakat tahu bahwa Wiranto memang benar-benar ditikam," lanjutnya.
Lebih lanjut, menurut Salim, jika hal ini dibiarkan berlarut, maka kepercayaan masyarakat kepada aparat dan pemerintah akan makin menurun. Karena mereka dibiarkan terombang-ambing
Alhasil, butuh upaya keras dari pemerintah untuk bisa mengembalikan kepercayaan masyarakat. Terutama dari mereka yang merasa tidak pernah didekati Pemerintah.
"Baik mereka yang di DPR maupun Eksekutif, bekerja dengan keraslah agar Anda bisa dipercaya oleh masyarakat. Ini juga untuk menghilangkan persepsi bahwa negara tidak bersahabat dengan Islam," tandasnya, seperti dimuat Kantor Berita Politik RMOL.[mkd]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- GPK Jombang Buktikan Kesolidan Pemuda Militan Menangkan Pemilu 2024
- Ketua Komisi II DPR: E-Voting untuk Pemilu 2024 Rawan Manipulasi Hacker
- Pemerintah Diminta Mitigasi Meluasnya Antraks di Gunung Kidul