Wakil Ketua PDI Perjuangan Jatim Budi Sulistyono menyebut bahwa Megawati berpesan untuk selalu saling menguatkan satu sama lain, satu hati, satu gerakan untuk memenangkan Risma-Gus Hans.
- Jaksa KPK Ungkap Foto Harun Masiku dengan Megawati dan Hatta Ali di Persidangan Hasto
- Pulang Kampung Usai Kontrak di Korea, Megawati Hangestri Disambut Hangat Bupati Jember
- PDIP Belum Pasti Gabung Pemerintahan Prabowo, Analis Nilai Pertemuan dengan Megawati Tak Menjamin Koalisi Bertambah
Karena itu, putri dari Proklamator Soekarno itu meminta semua kader untuk konsentrasi penuh turun ke bawah menyapa pemilih.
“Sehingga, semua konsentrasi seluruh petugas partai, khususnya calon kepala daerah tidak hanya menjadikan dirinya tapi juga satu tarikan nafas untuk memenangkan kontestasi Pilgub Jatim,” ujarnya saat konsolidasi kader internal yang dihadiri Megawati di Shangri-La Hotel Surabaya, Selasa (12/11).
Selain itu, Mega juga berpesan untuk mengeliminasi intimidasi dari oknum tertentu atau pihak institusi. “Sehingga semua pelaku politik yang berharap ada perubahan di Jatim merasa menuju ke jalan yang benar,” pungkasnya.
Sementara Juru bicara DPP PDI Perjuangan, Aryo Seno Bagaskoro menegaskan, Cagub Jatim Tri Rismaharini bukan hanya sekadar kader partai, melainkan merupakan sahabat dari Ketum Megawati Soekarnoputri.
“Maka hari ini di Jawa Timur, konsolidasi ini dilakukan karena calon yang diusung oleh PDI Perjuangan bukan sekadar kader partai. Tetapi Bu Risma adalah sahabat dari Bu Mega. Bu Mega mengatakan kepada seluruh kader bahwa kami wajib untuk bergerak,” kata Seno
“Maka dibangun komitmen bersama dari seluruh anggota DPRD provinsi, DPR RI, termasuk DPRD kabupaten/kota, calon kepala daerah kami di kabupaten dan kota, semuanya menyatukan komitmen untuk bergerak bersama di sisi waktu kurang lebih 15 hari untuk memenangkan Bu Risma dan Gus Hans,” imbuhnya.
Menurut Seno, hari ini Ketum Megawati Soekarnoputri memang sengaja hadir dengan menceritakan keseluruhan rekam jejak sejarah partai dalam mengarungi semangat demokrasi, serta mengarungi semangat zaman.
“Bu Mega tadi berbagi cerita kepada kami tentang bagaimana pengalaman ibu berdedikasi kepada partai, membangun kelembagaan partai, meletakkan fondasi partai, bahkan di awal-awal dulu harus melakukan berbagai upaya konsolidasi yang serius untuk melawan kekuasaan otoriter di era orde baru. Dan, itu semuanya dijalankan dengan suatu keberanian, karena ibu mengatakan bahwa ketakutan adalah ilusi,” tukasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jaksa KPK Ungkap Foto Harun Masiku dengan Megawati dan Hatta Ali di Persidangan Hasto
- Pulang Kampung Usai Kontrak di Korea, Megawati Hangestri Disambut Hangat Bupati Jember
- PDIP Belum Pasti Gabung Pemerintahan Prabowo, Analis Nilai Pertemuan dengan Megawati Tak Menjamin Koalisi Bertambah