Pertumbuhan ekonomi Indonesia selama pemerintahan pertama Presiden Joko Widodo tak terlihat menggembirakan. Bahkan, kencederungannya mengalami penurunan dalam dua tahun terakhir.
- DPP Partai Bisa Daftarkan Langsung Cabup Dan Cawabup ke KPUD
- Sirkuit Mandalika Diresmikan, Abdul Rachman Thaha Kecewa Presiden Jokowi Tak Pakai Esemka
- Pengamat: Puan dan Anies Baswedan Seperti Dua Kutub yang Sulit Disatukan
Pengamat politik, Arif Nurul Imam, menilai tim ekonomi Jokowi memang perlu diganti.
"Iya perlu ganti, karena paket kebijakan ekonomi terbukti gagal menstimulus pertumbuhan ekonomi," katanya, seperti dimuat Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (15/10).
Tim ekonomi Jokowi, lanjut Direktur IndoStrategi tersebut, lebih tepat diisi oleh profesional atau akademisi. Jangan lagi ada pihak yang punya kepentingan politik.
"Sektor ekonomi merupakan sektor strategis dan vital sehingga perlu diisi oleh orang yang superkompeten dan bebas dari kepentingan politik," tegasnya.
Diketahui, menurut data Badan Pusat Statistik, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2019 mencapai 5,05 persen. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 5,27 persen.[mkd]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Luhut Ibarat Bisma Yang Menjaga Tahta Raja Astina
- Berkontribusi Bongkar Korupsi Jiwasraya dan ASABRI, Jaksa Agung Puji Erick Thohir
- Pengamat: Erick Thohir Ingin Dikenal Sebagai Sosok yang Peduli