Sudah hampir 800 hari tragedi penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK, Novel Baswedan, belum terungkap. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bahkan membuat sayembara kepada siapa saja yang menemukan pelaku penyerangan terhadap Novel.
- Peserta KTT G20 Mulai Berdatangan, Presiden AS Joe Biden Kepala Negara Pertama yang Tiba di Bali
- Kaesang Langsung jadi Ketum, Dinilai Justru Melemahkan PSI
- Jadi Sasaran Berita Negatif, Gibran: Tak Perlu Ditanggapi, Hanya Habiskan Energi
"Sepeda terbaik yang pernah aku punya, aku serahkan untuk mengungkap kejujuran, kebenaran dan keadilan," ujar Saut pada Minggu (2/5) lalu.
Sayembara tersebut dalam rangka menyambut memperingati 800 Hari Kasus Novel Baswedan yang akan jatuh pada tanggal 20 Juni 2019.
Ketua Wadah Pegawai KPK, Yudi Purnomo mencatat, pemberian sepeda dari Saut Situmorang menambah jumlah sepeda yang ada di pintu gedung Merah Putih KPK.
Sebab, pada (27/7) 2018 silam bertepatan pada peringatan 16 bulan penyerangan terhadap Novel, WP KPK dan PP Muhammadiyah memberikan sepeda untuk sayembara.
"Wadah Pegawai KPK dan PP Muhammadiyah menyediakan masing-masing satu sepeda. Jadi, ada 3 sepeda sekarang," kata Yudi.
Lebih lanjut, sayembara sepeda untuk kasus penyerangan terhadap Novel yang akan menginjak 800 hari terhitung sejak (11/4) 2017 silam ini diharapkan mampu menggugah kemauan Presiden untuk mengungkap kasus yang menimpa Novel.
"Pemberian sepeda tersebut seharusnya semakin mendorong Presiden untuk memenuhi janjinya dalam mengungkap kasus novel baswedan," pungkas Yudi.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Ditanya Influencer Soal Lawan Kotak Kosong, Ini Jawaban Cerdas Gus Yani
- Hasil Survei: Partai Golkar Teratas, Gerindra dan PDIP Menyusul
- Samwil Minta Pemprov Bantu Petani Gresik Dan Lamongan Atasi Kekeringan