Langkah Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengkampanyekan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019 sebenarnya untuk menaikkan elektabilitas putra sulungnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk persiapan Pilpres 2024.
- Ganjar Raih Dukungan Masyarakat Bojonegoro Jadi Presiden: Dia Berkontribusi Nyata untuk Pembangunan Desa
- Disambut Antusias Warga Aceh, Pengamat: Masyarakat Berharap di Tangan Anies Indonesia Jadi Lebih Baik
- Bawa Ribuan Massa Ke Sidoarjo, Ketua Gerindra Mojokero Yakin Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran
Menurut pria yang kini menjadi Koordinator Pemenangan Pemilu Partai Hanura, mendukung Prabowo-Sandi secara penuh bukanlah langkah strategis. Sebab Partai Demokrat sudah menyatakan bahwa suara partai di legislatif merupakan yang utama.
Bahkan demi tujuan tersebut, Demokrat rela memberi ruang kepada caleg di daerah untuk ikut mengekor kampanye pasangan capres-cawapres lain.
Jika tujuan utama telah tercapai, kemungkinan untuk memajukan AHY di 2024 akan terbuka lebar.
"Syarat agar bisa mengusung anaknya ada di Partai Demorat bukan di Prabowo-Sandi yang hanya besarkan Gerindra saja. Jadi bukan karena memang niatnya mendukung, apalagi sebelumnya sudah menembak, soal politik kardus," pungkasnya.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Ganjar Pranowo Susuri Jejak Bung Karno di Keraton Ternate
- Kebobrokan BUMN Cepat Terungkap Karena Ada Pandemi Covid-19
- 84,03 Persen Pelajar Indonesia di Luar Negeri Tidak Tahu Pemilu 2024