Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2019 mendatang harus berlangsung jujur dan adil. Diharapkan, tidak ada kecurangan dalam proses pesta demokrasi itu.
- Gibran Maju Cawapres, Cak Imin Minta Jokowi Berlaku Adil
- Saran Ketum Anshor, MUI Bersih-bersih Internal dengan Gandeng BIN dan BNPT
- AHY Pastikan Demokrat Jadi Mitra Setia Prabowo Majukan Indonesia
Dikatakan SBY, dirinya sudah mendengar banyak informasi tentang adanya kekhawatiran akan terjadi kecurangan Pemilu di tingkat pusat, maupun daerah-daerah.
"Banyak suara dimana-mana, pusat daerah, khawatirkan kalau terjadi penyimpangan atau kecurangan Pemilu," kata Presiden RI ke-6 ini.
Namun demikian, sebagai mantan presiden dua periode, kata SBY, dirinya tak bisa serta-merta mengamini Pemilu 2019 nanti akan terjadi kecurangan.
"(Karena) jangan-jangan hoax. Tapi karena banyak sekali disampaikan, disertakan testimoni dari yang layak dipercaya," ujarnya.
SBY mengaku sudah berkomitmen dengan Prabowo Subianto untuk mengikuti kontestasi Pemilu dengan jujur dan adil tanpa berbuat curang sedikitpun.
"Oleh karena itu kami harus kerja bersama-sama cegah, ingatkan dan tolak. Jangan sampai ada kecurangan," imbuhnya.
SBY mengulas tentang pelaksanaan Pemilu tahun 2004, 2009, 2014. Dimana, meski berlangsung panas, dan dengan intensitas kampanye tinggi, tetap bisa berjalan relatif damai dan jurdil.
"Kami Demokrat dan Gerindra ingin ambil bagian untuk pastikan Pemilu damai jurdil. Kalau tidak damai jurdil, saya khawatir tidak baik untuk kehidupan bangsa pasca Pemilu 2019 nanti," pungkasnya. [bdp
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Demokrat Ajak Publik Soroti Bukti dan Saksi KLB Ilegal di PTUN
- Christina Aryani Ajak Masyarakat Melawan Maraknya Kampanye Digital Perkawinan Anak
- Banjir Mojokerto: Bukan Sekadar Hujan, Ini Dia Jaringan Rumit Penyebabnya