Meski sejumlah anggota DPRD Surabaya positif Covid-19 namun gedung legislator di jalan Yos Sudarso belum menerapkan seluruh pegawainya untuk Work From Home (WFH).
- Tingkatkan Kewaspadaan terhadap COVID-19 Jelang Libur Nataru, Pemkot Surabaya Ajak Masyarakat Maksimalkan Layanan Vaksinasi
- Kasus Covid Naik, Masyarakat Diminta Lengkapi Vaksin Booster
- Covid-19 Kembali Melonjak
Bahkan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tak bisa berbuat banyak. Padahal di dalam gedung itu juga terdapat Aparatur Sipil Pemerintahan (ASN) dibawah naungannya.
Pemkot Surabaya memilih menyerahkan sepenuhnya kebijakan itu kepada pimpinan DPRD Surabaya.
"Insya Allah kebijakan dari DPRD sendiri. Karena tidak semuanya kok, ada beberapa yang kena, gak sampai sepuluh kok. Gedungnya gak di lockdown. Ora lso (tidak bisa) gedungnya di lockdown," kata Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi dikutip Kantor Berita RMOLJatim di Balai Kota Surabaya, Jumat (11/6).
Ia menambabkan saat ini Pemkot Surabaya lebih fokus pada pencegahan terhadap masyarakat yang pernah melakukan kontak erat dengan sejumlah anggota DPRD Surabaya yang terinfeksi penyakit menular itu.
Apalagi setelah dilakukan swab massal kepada seluruh anggota hingga karyawan DPRD Surabaya tidak ditemukan lagi yang terpapar virus corona.
"Keluarganya tracing nanti saya sampaikan yang kena gak akeh kok cuma hanya beberapa. Setelah ditracing semuanya, diswab semuanya. Informasinya gak onok maneh (tidak ada lagi) yang positif," jelas Eri.
Wali Kota Eri juga memastikan kondisi sejumlah anggota DPRD Surabaya yang positif Covid-19 tidak mengkhawatirkan.
"CT nya gak terlalu rendah ada 28, ada 36, 35 rata rata 30, 36 berargi tidak menular. Lebih kuat," ungkapnya.
Maka dari itu, Wali Kota Eri berharap agar semua masyarakay Surabaya menjalankan aturan protokol kesehatan (prokes) kendati telah melakukan vaksinasi.
"Vaksin dilakukan karena vaksin salah satu menaikkan imun tubuh tapi bukan berarti setelah di vaksin kita ini meremehkan tak memakai masker. Tidak menjaga 5 M. Saya berharap untuk warga kota Surabaya meskipun divaksin prokes tetep dijalankan. Ojok (jangan) merasa yakin. Ojok nantang loro (sakit), ojok nantang Covid. Insya Allahb setelah divaksin menjalakan prokes, insyaallah kita sehat selalu. Salam sehat untuk Surabaya," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Nilai Reformasi Birokrasi Surabaya Terbaik Nasional, Wali Kota Eri Terima Penghargaan KemenPAN-RB
- Wali Kota Surabaya Beri Sanksi Berat Guru yang Banting Pemain Futsal
- Wali Kota Eri Serahkan SK 1.838 ASN PPPK 2024