Mazrotul Afiro (31), seorang perempuan yang sedang hamil 7 bulan, warga Desa Gredek, Kecamatan Duduksampeyan, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, meregang nyawa bersama bayi di kandungannya akibat tidak ada rumah sakit yang mau memberikan pertolongan saat membutuhkan penanganan medis.
- Pemilik Salon De Beauty Bantah Tuduhan Penahanan Ijazah dan Pemerasan Mantan Pegawai
- Diduga Bunuh Diri, Perempuan Lompat Dari Perahu Tambangan ke Sungai Kalimas
- Siapkan Stok Pupuk Untuk Musim Tanam, Petrokimia Gresik Optimis Target Swasembada Pangan Tercapai
Menurut Kepala Desa (Kades) Gredek Muhammad Bahrul Ghofar, peristiwa miris itu terjadi karena saat korban dibawa keluarga bersama bidan yang biasa membantunya mendatangi sejumlah rumah sakit selalu mendapatkan penolakan dengan alasan kamar perawatan penuh.
"Sebetulnya sejak Senin (12/7) Mazrotul diantar bidan desa dan keluarganya sudah mondar mandir mencari rumah sakit untuk merawat dirinya yang kondisi kesehatannya memburuk sehingga butuh penanganan intensif. Namun, semua rumah sakit mengaku penuh," ujarnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (14/7).
Mazrotul sambung Kades Gredek, juga dinyatakan positif hasil tes antigen dan saturasi oksigen dalam darahnya sudah diangka 40. Padahal normalnya di angka 90-100, karena tak kunjung mendapatkan rumah sakit untuk memberikan pertolongan. Pihak keluargannya akhirnya membawa pulang.
"Saat berada di rumahnya, beliau (Mazrotul) memang diberikan oksigen dan infus. Namun, perawatan berbeda dengan di rumah sakit yang memiliki perawat untuk mengawasi kondisinya membaik apa tidak," tuturnya.
Ditanya apakah pihaknya tidak berusaha untuk membantu warganya tersebut, Kades Gredek mengaku sudah berusaha mencarikan rumah sakit. "Saat itu juga, saya juga telepon sana sini tanya rumah sakit. Tapi jawabannya sama ICU semua penuh,” tukasnya.
"RSUD Ibnu Sina Gresik bahkan sempat juga menolak dengan alasan bed (tempat tidur pasien) penuh. Akhirnya pihak keluarganya berinisiatif membawa bed milik puskesmas Gredek, agar bisa mendapat pertolongan. Itu baru kemudian dilayani di RSUD dengan kondisi sudah kritis," ungkapnya.
"Mungkin terlambat mendapat penanganan medis, akhirnya nyawa bayi dikandungan bersama ibunya tidak tertolong. Keduanya meninggal dunia," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pemilik Salon De Beauty Bantah Tuduhan Penahanan Ijazah dan Pemerasan Mantan Pegawai
- Diduga Bunuh Diri, Perempuan Lompat Dari Perahu Tambangan ke Sungai Kalimas
- Siapkan Stok Pupuk Untuk Musim Tanam, Petrokimia Gresik Optimis Target Swasembada Pangan Tercapai