Beberapa hari situs Pengadilan Negeri Kepanjen tidak bisa diakses melalui online. Penyebabnya, situs diretas orang yang tidak bertanggungjawab. Akibatnya pelayanan online mengalami gangguan hingga Selasa (21/1).
Disinggung, apakah ada hubugannya peretasan situs Pengadilan Negeri ini dengan kasus pembunuhan begal yang dilakukan oleh anak sekolah berinisial ZA, Humas Pengadilan Negeri Kepanjen, Kabupaten Malang Yoedi Anugrah Pratama, SH. MH membenarkan.
- 267 Peserta SKD CPNS Kabupaten Probolinggo, Pilih Absen
- Anti Kekerasan, Wujudkan Keamanan Santri
- Peringati Hari Otonomi Daerah, Bupati Madiun Tekankan Pelayanan Publik
Pasalnya dalam retasan itu, situs diblock bertuliskan "Ngebela diri kok dipenjara. Begal dibela pelajar dipenjara. Hukum sobat gurun emang beda! GWOBLOK!!!! ".
"Diduga peretasan yang dilakukan terhadap situs PN Kepanjen ini, berkaitan dengan kasus pembunuhan begal yang dilakukan oleh ZA. Pasalnya, dalam retasan itu, situs Panjen diblock ada tulisan seperti itu," ungkap Yoedi dikutip Kantor Berita RMOLJatim.
Yoedi juga menambahkan, bahwa hingga saat ini sudah dilakukan perbaikan. Lantaran para peretas tersebut terus berupaya masuk.
"Tidak ada upaya terlalu untuk memperbaikinya, karena ini bukan persoalan penting dan pengaruhnya tidak ada. Terpenting ialah melayani masyarakat. Namun, yang pasti hal itu berdampak bagi masyarakat luas, misalkan ini mengakses perkara lain. Seperti, layanan jadwal sidang, permohonan sidang sederhana. Terkait hal ini, kami sudah disampaikan ke MA," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Terpilih jadi Ketua Gerakan Pemuda Ka'bah Jatim, Gus Edo Menangkan PPP di Kalangan Milenialis
- Peringati HUT TNI ke-76, Pangdam V Brawijaya Ziarahi Makam Bung Karno dan Gus Dur
- Tinjau Vaksinasi di Balai RW Tembok Dukuh, Eri Cahyadi: Ini Upaya Cegah Klaster Keluarga