Walikota Surabaya Tri Rismaharini mengaku tidak mau ikut campur dalam penolakan kebijakan DPP PDI Perjuangan terkait penunjukan kepengurusan di tubuh DPC PDIP Kota Surabaya. Risma, yang merupakan kader PDIP, memilih untuk tidak turut dalam polemik penolakan kebijakan DPP PDIP tersebut.
- Satpol PP Surabaya bersama Panwascam Masifkan Penertiban APK yang Tak Sesuai Ketentuan
- HUT JMSI, AHY: Semoga Selalu Terdepan Mencerdaskan Masyarakat
- Perempuan Penjual Seblak Asal Pasuruan Ini Dapat Hadiah Umroh Gratis dari Faisol Riza
â€Aku enggak ngerti,†kata walikota perempuan pertama di Surabaya itu sembari tersenyum.
â€Aku enggak weruh (tahu), aku kan loro (aku tidak tahu, aku habis sakit),†imbuh Risma yang belum lama ini memang dirawat di rumah sakit karena kelelahan.
Sikap diamnya Risma tersebut sebelumnya dimaknai oleh Analis Politik Surabaya Survey Center (SSC) Surokim Abdussalam sebagai sinyal bahwa Risma tetap satu frekuensi dengan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri terkait penunjukan ketua, sekretaris, dan bendahara di DPC PDIP Kota Surabaya menggantikan Whisnu Sakti Buana. Ini karena Risma memiliki relasi sangat dekat dengan Megawati, sehingga tak mungkin berbeda kebijakan dengan putri proklamator Bung Karno tersebut.
Surokim memaklumi jika Risma tak mau masuk ke dalam polemik secara langsung karena untuk menjaga hubungan dengan Whisnu Sakti Buana yang tak lain adalah wakil walikota. Namun, dengan melihat relasi antara Risma dan Megawati, walikota perempuan pertama di Surabaya itu tidak akan berbeda sikap dengan DPP PDIP.
â€Bu Risma mempunyai kedekatan khusus dengan Bu Mega, jadi tidak mungkin beda frekuensi. Karena keputusan di PDIP itu kan sangat kuat dari DPP, menurut saya, Bu Risma menyesuaikan frekuensi DPP PDIP,†ujar Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Trunojoyo Madura tersebut kepada media, Kamis (11/7/2019).
â€Pasti suara Bu Risma ke DPP. Tapi memang lebih baik diam dan tidak masuk ke polemik ini,†imbuh Surokim.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- PSI Nyatakan Dukung Revisi UU ITE, Prodem: Kemarin-kemarin Ngapian Aja
- Andi Jarmoro Ingin Ketua Umum PBNU Terpilih Ulama yang Minimal Doktor
- Bantah Syahrul Yasin Limpo Menghilang, Nasdem Pastikan Pulang ke Tanah Air 5 Oktober