Dalam menjawab penyaluran pupuk bersubsidi tahun 2019 agar tepat sasaran dan sesuai dengan alokasi yang ditetapkan oleh pemerintah, PT Pupuk Indonesia (Persero) telah melakukan berbagai langkah taktis.
- Resmi Dibuka, TRAVELMart Beri Kemudahan Bagi Penyelenggara Umrah
- Surabaya Halal Fest 2024: Dorong Keberlanjutan UMKM Menuju Masa Depan
- 2021, bank bjb Salurkan 172 Ribu BLT untuk Kemiskinan Ekstrem di Jabar
Terkait berkurangnya alokasi pupuk bersubsidi tahun 2019, yang ditetapkan sebesar 8,87 juta ton atau berkurang 676 ribu ton jika dibandingkan dengan alokasi tahun 2018 yang sebesar 9,55 juta ton sesuai Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No 47 Tahun 2018, PT Petrokimia Gresik sebagai produsen pupuk di bawah holding PT Pupuk Indonesia (Persero) telah memperkuat penyaluran tersebut.
Untuk memperkuat penyaluran pupuk bersubsidi pada tahun 2019, kata Tossin, pihaknya akan menerapkan Sistem Informasi Niaga (SIAGA).
"Sistem ini merupakan jaringan Teknologi Informasi (TI) untuk memantau stok dan realisasi penyaluran pupuk bersubsidi di Lini IV (kios resmi) secara real time," ungkapnya.
Selain itu, pada tahun 2019 pemerintah mulai menerapkan sistem Kartu Tani.
"Kami memandang SIAGA dan Kartu Tani ini sebagai solusi terhadap ketertiban administrasi penyaluran pupuk bersubsidi yang berbasis teknologi informasi,†tandasnya.[eze/aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Gandeng Koperasi Kana, Dinas Koperasi UKM Sumbar Merevolusi Kemakmuran Petani Tebu
- Ini Kriteria Masyarakat yang Tidak Menerima Bansos 2024
- Puma Selalu Menawarkan Produk Berkualitas dan Desain Trendi