Jelang sidang sengketa hasil pemilu oleh Mahkamah Konstitusi (MK) di Jakarta, sejumlah tokoh agama mengimbau masyarakat untuk tetap jaga kerukunan apapun hasilnya, termasuk warga Surabaya.
- Politisi PKB Abdul Muhdi Perjuangkan Pembangunan Jalan Di Selingkar Wilis
- Firli Bahuri Prihatin KPK Kalah Praperadilan Dua Kali
- Singapura Harus Buktikan Paham Radikal yang Disebarkan UAS
Semuanya harus sesuai mekanisme. Karena semuanya harus diselesaikan dengan baik-baik guna menghindari kegaduhan apalagi chaos, khususnya di Surabaya,†kata Kiai Muchid, Rabu (12/6).
Kiai Muchid juga meminta semua pihak agar mengikuti aturan main sekaligus mempercayakan pada institusi yang diberi kewenangan, yaitu MK.
Jangan sampai ada kerusuhan di Surabaya. Mari kita ikuti proses hukum yang ada, sudah ada yang berwenang mengurus sengketa Pemilu yakni Mahkamah Konstitusi,†imbuhnya.
Kiai Muchid menegaskan bakal menolak dengan tegas segala bentuk kegaduhan dan kerusuhan.
Kerusuhan adalah musuh masyarakat dan kedamaian adalah kebutuhan kita bersama, ayo jaga persatuan, hindari perpecahan sesama anak bangsa. Kami (MUI) dengan tegas menolak aksi kerusuhan dan semacamnya,†pintanya.
Lebih lanjut, kiai Muchid meyakini, MK adalah lembaga yang independen dan pasti bersikap profesional. MK itu tak memihak pada salah satu kubuâ€, ungkapnya. Dia juga meminta agar tidak ada aksi demonstrasi yang bersifat kerusuhan menjelang dan selama sidang MK berlangsung.
Mereka yang duduk di Mahkamah Konstitusi adalah orang profesional. Jadi tak perlu lagi kita turun ke jalan apalagi yang bersifat anarkis. Sebagai masyarakat indonesia, kita sudah sangat dewasa, sudah seharusnya kita menerima keputusan bersama dengan lapang dada,†tutupnya. [sjt]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Dorong Digitalisasi, Menko Airlangga: 46,6 Juta UMKM Masih Unbanked
- Hari Ini PDIP Umumkan 62 Jagoan Pilkada 2020, Termasuk Surabaya
- Anies Disarankan Gandeng Jenderal Polisi Jika Ingin Menang