Kalau PDIP bisa akrab dengan Partai Gerindra, Partai Nasdem juga bisa lebih akrab dan mesra dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
- Kunjungi Pabrikan Kreuz, Airlangga: Kita Harus Dorong Merek Kreasi Anak Bangsa
- Rekrutmen Bekas Pegawai KPK Harus Dibatalkan, Tak Sesuai UU ASN
- ProDEM: Hebat-hebat Pejabat Kita, Bisa Buat Ekonomi Keluarga Meningkat Saat Pandemi
Pemerhati politik sekaligus Direktur Mahara Leadership, Iwel Sastra mengatakan, meski Nasdem dapat jatah tiga menteri di Kabinet Indonesia Maju, tapi sebenarnya mereka kurang enjoy.
Pasalnya, tiga pos kementerian yang ada sekarang bukanlah yang diinginkan. Yaitu, Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar, Mentan Syahrul Yasin Limpo, dan Menkominfo Johnny G. Plate.
"Kelihatannya mereka masih menginginkan Kementerian Perdagangan dan Jakasa Agung," ujar Iwel, Kamis (31/10), dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL.
Sementara itu, Gerindra yang menjadi lawan di pilpres lalu, mendapatkan dua jatah menteri di kabinet. Menhan Prabowo Subianto dan Menteri KKP Edhy Prabowo.
Jadi menurut Iwel, silaturrahmi Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan rombongan ke Kantor DPP PKS, Rabu kemarin (30/10), hanya sebagai sindiran sekaligus gertakan.
"Surya Paloh gertak Presiden Jokowi agar kembali mendapatkan pos kemanterian yang diinginkan. Sekaligus, menyindir Megawati Soekarnputri (Ketum PDIP) bahwa tidak hanya Mega yang bisa akrab dengan lawannya Gerindra, Nasdem juga bisa lebih mesrah dengan PKS," tuturnya.
Lebih jauh, Iwel menilai, kemesraan Nasdem-PKS bisa saja sebagai penjajakan untuk Pilpres 2024. Dua partai ini berpeluang mengusung Gubernur DKi Jakarta Anies Baswedan menjadi capres atau cawapres.[mkd]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Perppu Cipta Kerja, Jimly Asshiddiqie: Contoh Rule by Law yang Sombong
- SCG Sebut Tiga Variabel, Peta Capres-Cawapres Bisa Hasilkan Kejutan Luar Biasa
- Anwar Sadad: Berpolitik Itu Tidak Hanya Dimaknai Merebut Kekuasaan