Ekonom senior DR Rizal Ramli tidak bisa menyembunyikan rasa gelinya melihat kemarahan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat membahas defisit BPJS Kesehatan di Komisi XI DPR, Rabu lalu (21/8).
- Sri Mulyani Disarankan Tinjau Ulang Penghapusan Subisidi Energi Minyak dan Fosil
- Tidak Transparan, Masyarakat Banyak Apatis Terhadap Lembaga Survei
- Mensetneg Bantah Isu Reshuffle di Ujung Kekuasaan Jokowi
Di hadapan anggota Komisi XI DPR RI, Sri Mulyani mengatakan, seharusnya hanya yang mampu saja yang ikut program BPJS Kesehatan. Sehingga dengan demikian, tidak ada penunggakan iuran yang membuat BPJS Kesehatan mengalami defisit.
Katanya lagi, kalau iuran macet tidak bisa ditagih oleh BPJS Kesehatan, pihaknya juga tidak bisa menagih kepada BPJS Kesehatan.
Sri Mulyani mengeluhkan seolah-olah urusan iuran macet BPJS Kesehatan ini menjadi urusan kementerian yang dipimpinnya.
"Kami Menteri Keuangan, bukan Menteri Keuangan Kesehatan atau Menteri Kesehatan Keuangan,†ujar Sri Mulyani disebutkan sempat mengepalkan tangan.
"Ini betul-betul jawaban yang tidak bertanggung jawab dan tidak cerdas,†ujar Rizal Ramli mengomentari pernyataan Sri Mulyani itu di akun Twitter miliknya seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOL.
Dia juga membandingkan Sri Mulyani yang kerap disebutnya sebagai menteri keuangan terbalik, dengan menteri keuangan negara lain.
"Menkeu negara lain pasti memberi jawaban yang lebih cerdas dan solutif,†ujar Rizal Ramli yang sering menyebut Sri Mulyani sebagai menteri keuangan terbalik karena memiliki kecenderungan mengambil kebijakan yang lebih menguntungkan pihak asing dan merugikan rakyat kelas menengah bawah.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Soal Nasib 75 Pegawai Yang TMS, KPK Butuh Support BKN Dan KemenPAN-RB
- Dukung Presiden Jokowi Stop Ekspor Nikel, Ketum PKB: Jangan Takut Digugat WTO!
- Puan-Airlangga Bertemu, KIB dalam Posisi Sulit