Peryataan Ketua Rumpun Gugus Tugas Jawa Timur, dr. Djoni Wahyuhadi, yang menyebut Kota Surabaya bakal jadi seperti di Wuhan, China, jika tidak hati-hati, harus lebih diperjelas. Sehingga masyarakat paham apa yang dimaksud pernyataan tersebut.
- Wajah Baru Ketua DPC PPP, Sahabat Ganjar Jombang Berharap Peran Partai Bisa Dirasakan Masyarakat
- KPU Kurang Sosialisasi, Mayoritas Warga Surabaya Tidak Tahu Tanggal Pemilu 2024
- Berangkatkan Puluhan Ribu Peserta Jalan Sehat Hari Santri di Madiun, Khofifah Disambut Pekikan ‘Lanjutkan!’
Menyikapi hal tersebut anggota Komisi IX DPR RI fraksi PDI Perjuangan, Muhammad Nabil Haroen mengatakan, pernyataan dr. Djoni tersebut harus lengkap maksudnya agar masyarakat tidak kebingungan.
“Pernyataan itu harus dijernihkan kembali, jangan sampai membingungkan warga. Bakal jadi kayak Wuhan seperti apanya? Ini harus jelas dan clear,” kata Gus Nabil, Jumat (29/5), dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL.
Oleh karena itu, politikus yang karib disapa Gus Nabil ini meminta agar pemerintah Indonesia tidak tergesa-gesa dalam melakukan penanganan Covid-19 di suatu wilayah jika tidak ingin anggapan tersebut terjadi.
“Kita mendorong pemerintah di masing-masing kota di Indonesia agar bertindak cepat seperti otoritas di Wuhan dan beberapa kota China. Jadi, pemerintah harus bersiap,” tegasnya.
Menurutnya, Kota Surabaya sampai sekarang masih memberlakukan PSBB. Sehingga masyarakat harus disiplin dengan hal tersebut.
Keputusan perpanjangan PSBB tahap ketiga tersebut juga termaktub dalam keputusan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa No. 188/258/KPTS/013/2020 tentang Perpanjangan Kedua Pemberlakukan PSBB di Wilayah Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Gresik.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Megawati, Prabowo dan Hendropriyono Bertemu di Acara BIN
- Heru Budi Bentuk Satgas Atasi Polusi Jakarta
- KPK Pastikan Turun Tangan Usut Jalan Rusak di Lampung