Keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan menggratiskan tarif tol jembatan Suramadu (Surabaya-Madura), dinilai hanyalah strategi pencitraan agar mendapat simpati warga Madura.
- Gus Fawait: Mengamalkan Pancasila Adalah Bukti Kita Cinta Rasulullah
- Bawaslu Kabupaten Madiun Pantau TPS Tertinggi
- Bertambah Lima Lagi, Kini 30 Provinsi Terapkan PPKM Mikro
Menurut Hadi, meski Jokowi sudah meresmikan pembebasan tarif Suramadu, dipastikan tidak berpengaruh pada penolakan warga Madura terhadap kepemimpinan Jokowi.
Apalagi keputusan menggratiskan tarif mobil dari tarif sebelumnya Rp 15.000, tidak banyak berdampak pada rakyat kecil.
Hadi memastikan warga dan ulama Madura tetap pada pendiriannya untuk memilih Prabowo-Sandi di Pilpres nanti.
"Jadi gratisnya tol Suramadu tidak berpengaruh pada pilihan warga Madura. Karena warga Madura sudah sangat cerdas. Ini hanya mencari sensasi dan pengampunan dosa selama 4 tahun berjalan,†sindir caleg DPRD Jatim dari Dapil Surabaya ini.
Ketua Tim Media Centre Badan Pemenangan Provinsi Prabowo-Sandi Jatim ini menambahkan, saat ini semua orang, termasuk warga Madura dan Jawa Timur sudah paham dengan pengalaman Jokowi selama berkuasa.
"Yang dirasakan rakyat itu listrik mahal, BBM mahal, pendidikan mahal, sembako mahal, lapangan kerja sulit, pajak mencekik dan korupsi meningkat,†tutupnya.
Presiden Jokowi rencananya pada Sabtu (27/10) akan meresmikan pembebasan tarif tol Jembatan Suramadu. Keputusan yang dilakukan jelang Pemilihan Presiden 2019 tersebut, hingga kini terus menuai pro kontra.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jelang Massa Tenang, Ribuan Pendukung Rahmad Putihkan Alun-alun Bondowoso
- Bukber Bareng Anies, JK Merapat ke Nasdem Tower
- Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan SDA, Ketua ProDem: Aneh, Sudah Tahu Kerjanya Bikin Gaduh