Digratiskannya jembatan Suramadu, secara otomatis pendapatan dari pembayaran tiket roda empat pertahun yang mencapai Rp 118 miliar, sudah pasti hilang.
- Ketua PKS: Banyak Keluarga Terancam Gizi Buruk Jika Sembako Kena Pajak
- Pemerintah Harus Jaga Daya Beli Masyarakat untuk Hadapi Krisis Ekonomi Global
- Sepakat Pasal Karet UU ITE Dihapus, Ketua PWI: Terus Terang, Banyak Merepotkan Wartawan
"Saya menyambut positif kebijakan gratis itu. Artinya, pemerintah membuat fasilitas jembatan untuk rakyat. Tapi, ujung kamal juga fasilitas. Sayang kalau dibiarkan mati begitu saja," kata Ketua Gapasdap ( Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan) Jawa Timur, Khoiri dikutip Kantor Berita , Kamis (1/11).
Sebenarnya, kata Khoiri, semenjak jembatan Suramadu, efeknya begitu dasyat terhadap penyebrangan Ujung-Kamal. Sepinya penumpang menjadi jumlah armada berkurang.
Dari 18 armada setiap harinya yang beroperasi, kini menjadi dua kapal feri saja yang beroperasi. Sebab, nilai perawatan dan pengeluaran operasional kapal berlabuh, pengeluaran jauh lebih besar dibanding pendapatannya.
"Kalau penumpang masih ada. Tapi jumlahnya sedikit. Kalau ditanya merugi, ya pasti merugi. Ibarat bisnis, menunggu hidup, menunggu mati," lanjut Khoiri.
Meski merugi, pemilik kapal sengaja bertahan menyediakan kapal feri Ujung Kamal sampai batas waktu yang tidak bisa diketahui. Alasannya, penyebrangan Ujung Kamal adalah penyeberang perintis bagi pengusaha.
"Perusahaan kami bisa besar karena Ujung Kamal dulu. Kami tidak boleh melupakan. Sekuat tenaga bisa dipertahankan." imbuhnya.
Faktor lain untuk bertahan adalah sisi kemanusiaan. Sebab, jika tidak ada kapal yang mau melintas, tentu penumpang Ujung Kamal akan kebingungan.[budiawan/aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pemda Diminta Ikut Salurkan Bansos Covid-19, Mendagri: Jangan Mengandalkan Anggaran Pusat
- Analisis Ekonomi Sebut Negara Penggerak Ekonomi Global Dihantui Resesi, Indonesia Kena Dampaknya
- Anies Melayat ke Rumah Duka Rizal Ramli Jelang Tengah Malam