Lembaga riset politik Surabaya Consulting Group (SCG) telah merampungkan hasil survei pemilu legislatif di dapil Jatim I yang meliputi Surabaya dan Sidoarjo. Alokasi 10 kursi DPR RI diprediksi terdistribusi ke lima partai, yaitu PDI Perjuangan, PKB, Gerindra, NasDem, dan Golkar.
- Rusia-India Kembangkan Rudal Baru Mampu Jangkau 800 Kilometer
- Pilkada di Tengah Pandemi Hanya Muluskan Politik Dinasti, Harus Ditunda Demi Keselamatan Rakyat
- Rizal Ramli Kembali Usulkan Gedung DPR Dan DPRD Jadi RS Darurat Covid-19
Survei SCG menyebutkan, PDIP mengunci tingkat elektabilitas tertinggi sebesar 35,96 persen, disusul PKB 13,65 persen, Gerindra 6,73 persen, Golkar 3,85 persen, NasDem 3,46 persen, Demokrat 2,69 persen, PAN 2,69 persen, dan PPP 1,15 persen. Partai-partai lain mendapat di bawah 1 persen. Sedangkan undecided voters masih tinggi, yaitu 26,73 persen.
"Setelah hasil survei dikonversi ke metode perhitungan terbaru Sainte Lague, dengan menghilangkan variabel undecided voters, dari 10 kursi DPR, lima kursi menjadi milik PDIP, dua kursi untuk PKB, masing-masing satu kursi untuk Gerindra, NasDem, dan Golkar,†jelas Didik.
Didik menggarisbawahi empat hal dari survei tersebut. Pertama, keberhasilan PDIP yang merajai hingga merebut lima kursi, meningkat pesat dibanding pemilu 2014 sebesar tiga kursi.
"Tidak bisa dimungkiri dapil ini, terutama Surabaya, adalah kandang banteng. Capaian PDIP ini juga tidak terlepas dari efek Jokowi serta perubahan sistem penghitungan dari BPP (Bilangan Pembagi Pemilihan) menjadi Sainte Lague yang menguntungkan partai bersuara besar,†jelas Didik.
Menurut Didik, selain karena kemampuan mengasosiakan diri dengan Jokowi, fenomena NasDem pecah telor ini adalah hasil strategi cerdas dalam menyusun komposisi caleg yang dinamis. Artinya, semua caleg NasDem bekerja sehingga secara akumulatif mendongkrak suara partai besutan Surya Paloh tersebut.
Fenomena NasDem tersebut, imbuh Didik, bisa menjelaskan mengapa partai-partai yang hanya mengandalkan popularitas satu caleg andalan saja gagal memperoleh kursi. Misalnya, Demokrat dengan Lucy Kurniasari yang popularitasnya 25 persen, PKS dengan Sigit Sosiantomo (10,77 persen), atau Perindo dengan Angelina Herliani (25 persen) ternyata tidak cukup mampu bergotong-royong mengumpulkan suara signifikan untuk memperoleh kursi.
â€Selisih suara empat caleg tersebut masih dalam margin of error,†papar Didik.
Adapun dua kursi untuk PKB, diprediksi yang teraman adalah milik Syaikhul Islam.
"Fandi Utomo dan Arzetti Bilbina masih adu kuat rebut satu kursi lainnya,†paparnya.
Kemudian satu kursi untuk Gerindra, incumbent Bambang Haryo adu kuat dengan Rahmat Muhajirin. Untuk Golkar, Adies Kadir ditempel ketat Abraham Sridjaja untuk memperoleh satu kursi. Jarak keduanya dalam selisih margin of error.
Lalu satu kursi untuk NasDem, Maruli Hutagalung yang unggul masih ditempel Vincesius Awey dan Manohara.
â€Masih ada waktu untuk bermanuver. Siapa yang menyalip di tikungan akhir, itulah yang menang, karena persaingan antarcaleg di internal partai masih dalam rentang margin of error,†pungkasnya.
Survei tersebut digelar 18-24 Maret 2019. Jumlah responden 520 orang dengan metode multistage random sampling. Survei ini memiliki margin of error 2,45 persen pada tingkat kepercayaan 98 persen. Pembiayaan dari dana internal SCG.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Elite PKB-Gerindra Kembali Bertemu, Piagam Deklarasi Koalisi Diumumkan Sebelum 17 Agustus
- Bawaslu Amankan Amplop Said PDIP, Ray Rangkuti: Kualitas Pemilu 2024 Semakin Mengkhawatirkan
- BPOKK Beri Mandat Agung Mulyono Sebagai LO Demisioner Demokrat Jatim