Wadas

Keberpihakan kepada rakyat tak ditunjukkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dalam gejolak yang terjadi di Desa Wadas, Purworejo.

Direktur LBH Yogyakarta Yogi Zul Fadhli mengatakan, polisi menyita telepon seluler milik tiga warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, yang sempat diamankan di Polres setempat karena kasusnya sudah dinaikkan dari penyelidikan ke penyidikan.

Kisruh yang terjadi di Desa Wadas, Purworejo, berpotensi memberi dampak negatif terhadap elektabilitas Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, untuk maju di 2024 mendatang.

Bukan hanya membebaskan warga yang diamankan polisi, Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo harusnya juga membebaskan warga dari penggusuran dan tindakan semena-mena aparat.

Tokoh senior DR. Rizal Ramli menanggapi gejolak yang terjadi di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo. 

Elektabilitas Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo terancam akibat gejolak yang terjadi di Desa Wadas, Purworejo. 

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo didesak untuk mencabut penerbitan Surat Keputusan (SK) Gubernur Jawa Tengah 590/20 Tahun 2021 yang dianggap menjadi masalah atas gejolak di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo.

Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule menilai peristiwa Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, bukan terkait penolakan warga atas pembangunan Bendungan Bener, melainkan soal penambangan quarry atau batu andesit. Pasalnya, penambangan andesit ini diperuntukkan sebagai material pembangunan bendungan.

Peristiwa yang terjadi di Desa Wadas, Purworejo mirip dengan kasus Kedungombo, Jawa Tengah 1980 sampai dengan 1991 silam di era kepemimpinan Presiden Soeharto.

Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) mengkritisi pernyataan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang menyebutkan gejolak di Desa Wadas, Purwerojo, tidak ada kekerasan.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meminta maaf kepada masyarakat, khususnya warga Wadas terkait peristiwa yang terjadi di Desa Wadas, Purworejo,  pada Selasa kemarin (8/2). Ganjar mengaku siap bertanggungjawab.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo harus mengambil turun tangan melepas warga Desa Wadas, Purworejo, yang ditangkap aparat.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengkritik aksi represif aparat di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo. Apalagi, lebih dari 60 orang ditangkap saat aparat menjaga pengukuran tanah milik warga untuk proyek pembangunan Bendungan Bener pada Selasa (8/20).