Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo melaporkan, 600 rumah di dua desa di terjang banjir akibat jebolnya tanggul sungai Kedunggaleng Kecamatan Dringu, pada Selasa 18 Februari 2020.
- Dapat Predikat Wajar Tanpa Pengecualian, Taman Zakat: Wujud Komitmen Profesional dan Amanah serta Transparansi
- KONI dan Dispora Jember Siap Angkat Peringkat di Porprov IX Jatim
- Pemkot Tak Larang Gelar Hajatan, Begini Ekspresi Pekerja Seni Hingga Biduan Surabaya
Tanggul yang jebol tersebut, berada di Dusun Krajan Bandaran, Desa Dringu. Sehingga, luapan air menggenangi rumah warga di Dusun Ngemplak, Desa Kedungdalem dan Dusun Krajan Bandaran dengan ketinggian air mencapai 30 centimeter atau selutut orang dewasa.
"Hasil pendataan, tidak ada korban jiwa. Hanya air menggenangi dan masuk ke dalam rumah warga," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo, Anggit Hermanuadi, pada Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (19/2) siang.
Saat ini, banjir yang menggenangi dua desa tersebut telah surut. Bahkan, pihak BPBD bersama TNI- Polri dan dinas terkait serta warga, melakukan kerja bakti membersihkan lumpur sisa banjir.
Kini banjir yang menggenangi dua desa di Probolinggo telah surut. Pihak BPBD bersama TNI- Polri dan dinas terkait serta warga melakukan kerja bakti membersihkan lumpur sisa banjir tadi malam.
"Selanjutnya kita akan melakukan pembangunan tanggul yang jebol dalam waktu dekat. Supaya, air dari sungai tidak meluap ke rumah warga," ujarnya.
Anggit melanjutkan, dalam peristiwa banjir yang melanda dua desa tersebut, tidak ada warga yang mengungsi. Sebab, banjir mulai surut setelah dua jam kemudian.
"Kalau soal warga yang mengungsi tidak ada laporan yang kami terima. Sebab banjir di dua desa tersebut mulai surut setelah dua jam," tandasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Dewan Tegaskan Pembangunan Infrastruktur Harus Merata di Kabupaten Probolinggo
- Pemkab Bondowoso Persilahkan Masyarakat Mudik Bersyarat
- Waspada Virus Cacar Monyet, Wali Kota Eri Minta Warga Terapkan PHBS