Peserta reuni 212 diimbau agar menegakkan ekonomi
syariah dan menjauhi segala jenis riba. Hal itu dikatakan Gurubesar Ilmu Agama
Islam di Institut Pertanian Bogor (IPB), Profesor Dr Didin Hafidhuddin di
Lapangan Monumen Nasional, Jakarta Pusat pagi ini (Minggu, 2/12).
"Kita harus berpihak kepada ekonomi syariah yang sangat jauh dari kegiatan riba. Jadi, mulai sekarang, kita harus meninggalkan segala jenis riba. Siap?†ajak ulama asal Bogor, Jawa Barat, berusia 67 tahun itu seperti dikuti.
- Penerbangan Banyuwangi Pulih, Wisatawan Percaya Diri Naik Pesawat Selama Liburan
- Pengunjung Romokalisari Adventure Land di Libur Lebaran per Hari Capai Seribu Orang
- Sambut Peserta Muhibah Budaya Jalur Rempah 2022, Wali Kota Eri Cahyadi Ajak Nikmati Wisata Perahu Air Kalimas
"Kita harus mengubah dengan ekonomi syariah. Umat Islam harus mendukung semua potensi yang dimilikinya. Kita punya bank syariah, asuransi syariah, yang InsyaAllah akan memberikan rahmat bagi kita semua,†kata Didin.
Ia melihat, dalam dua tahun terakhir ini adanya indikator kebangkitan umat di Indonesia meski dengan banyak tantangan yang terus memberat. Namun, menurutnya, itu adalah dinamika dalam perjuangan Islam.
"Itulah dinamika dalam menegakkan kalimat-kalimat Allah,†kata mantan Ketua Umum Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) ini sembari mengutip surah Annisa ayat 104. [bdp]
Tausiah Reuni 212: Tegakkan Ekonomi Syariah, Hapus Segala Jenis Riba
Peserta reuni 212 diimbau agar menegakkan ekonomi syariah dan menjauhi segala jenis riba. Hal itu dikatakan Gurubesar Ilmu Agama Islam di Institut Pertanian Bogor (IPB), Profesor Dr Didin Hafidhuddin di Lapangan Monumen Nasional, Jakarta Pusat pagi ini (Minggu, 2/12).
"Kita harus berpihak kepada ekonomi syariah yang sangat jauh dari kegiatan
riba. Jadi, mulai sekarang, kita harus meninggalkan segala jenis riba. Siap?â€
ajak ulama asal Bogor, Jawa Barat, berusia 67 tahun itu seperti dikuti.
Didin juga menyinggung mulai tumbuhnya minimarket yang mengusung ekonomi syarah seperti Sodaqo, atau 212 Mart yang kini jumlahnya sudah lebih 100 unit.
"Kita harus mengubah dengan ekonomi syariah. Umat Islam harus mendukung semua potensi yang dimilikinya. Kita punya bank syariah, asuransi syariah, yang InsyaAllah akan memberikan rahmat bagi kita semua,†kata Didin.
Ia melihat, dalam dua tahun terakhir ini adanya indikator kebangkitan umat di Indonesia meski dengan banyak tantangan yang terus memberat. Namun, menurutnya, itu adalah dinamika dalam perjuangan Islam.
"Itulah dinamika dalam menegakkan kalimat-kalimat Allah,†kata mantan Ketua Umum Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) ini sembari mengutip surah Annisa ayat 104. [bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Asyiknya Ngabuburit di Kota Tua Babat
- Ada 27 Wisata, Mulai Wisata Alam Sampai Sejarah
- Jelajahi Türkiye dari Belakang Sepeda