Laboratorium Artificial intelligence (AI) atau kecerdasan di China telah membuat heboh Silicon Valley. Amerika Serikat dibikin panik karena model AI buatan China dapat mengungguli AI terbaik di AS. Padahal biaya pembuatan AI ini lebih murah dan dengan chip kurang bertenaga.
Adalah DeepSeek, nama lab tersebut, yang meluncurkan model bahasa besar atau large language model sumber terbuka gratis pada akhir Desember. Kabarnya, untuk membangun model AI tersebut, mereka hanya butuh waktu 2 bulan dan dana kurang dari 6 juta dolar AS. Pun menggunakan chip kemampuan rendah dari Nvidia yang disebut H800.
Perkembangan baru ini menimbulkan kekhawatiran tentang apakah keunggulan global Amerika dalam kecerdasan buatan menyusut. Juga memicu pertanyaan tentang pengeluaran jorjoran perusahaan teknologi besar untuk membangun model AI dan pusat data.
Dalam serangkaian uji dari pihak ketiga, DeepSeek mengungguli Llama 3.1 milik Meta, GPT-4.0 milik OpenAI, dan Claude Sonnet 3.5 milik Anthropic dalam hal akurasi, mulai dari pemecahan masalah yang rumit hingga matematika dan pengkodean. DeepSeek juga merilis r1, model penalaran yang juga mengungguli 01 terbaru OpenAI dalam banyak pengujian pihak ketiga.
"Melihat model baru DeepSeek, sangat mengesankan dalam hal bagaimana mereka benar-benar efektif membuat model sumber terbuka dan sangat efisien dalam komputasi," kata CEO Microsoft, Satya Nadella, dikutip dari CNBC, Senin (27/1).
"Kita harus menanggapi perkembangan dari China ini dengan sangat, sangat serius," sambungnya.
Tak banyak informasi yang bisa digali tentang lab itu dan pendirinya, Liang WenFeng. Namun, dipastikan DeepSeek bukan satu-satunya perusahaan China yang membuat terobosan AI.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Indonesia-Tiongkok Luncurkan AI Blockchain Centre Indonesia
- Investasikan Rp7.500 Triliun untuk Proyek AI, AS Bikin Saham Teknologi Meledak
- Pemerintah Dorong Peran AI untuk Ketahanan Ekonomi