Kebijakan yang diambil pemerintahan Presiden Joko Widodo dianggap salah kaprah dalam merespons Covid-19. Jurus yang diambil seolah justru mempersilakan virus mematikan asal Wuhan, China itu masuk ke tanah air.
- Kabar Terbaru, BEM SI Aksi Unjuk Rasa 11 April di DPR RI
- Borong Dua Penghargaan BKN Award 2021, Gubernur Khofifah : Ini Buah Kerja Keras Seluruh ASN Jatim
- Pengamat: Program BLT Minyak Goreng Bukti Jokowi di Bawah Kontrol Para Kartel
Adapun Jurus yang dimaksud adalah kebijakan pemerintah memberikan insentif kepada wisatawan dengan cara memberikan diskon tarif pesawat. Kebijakan ini diambil saat negara lain secara hampir serentak menutup keran wisatawan dari mancanegera karena khawatir Covid-19 masuk.
Aktivis yang juga mantan Sekjen Prodem, Satyo Purwanto menilai, jurus teledor tersebut berasal dari pembantu Presiden Jokowi di pemerintahan.
"Ini karena faktor pembantunya teledor dalam melakukan tindakan preventif,” ujarnya dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (9/4).
Seharusnya, sejak bulan Februari lalu, Indonesia sudah ikut menutup pintu masuk dari luar negeri. Termasuk mulai melakukan tes dan karantina bagi orang yang masuk tanah air melalui bandara dan pelabuhan Internasional.
“Bukan malah memberi diskon tiket pesawat dan hotel," cetus Satyo Purwanto.
Dia menilai keteledoran jurus tersebut diakibatkan oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio yang tidak mampu memberikan masukan yang baik kepada Presiden Jokowi.
"Ini keteledoran menteri-menteri Jokowi, khususnya Menkes dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, mestinya menteri-menteri ini harusnya sudah dipecat Jokowi," pungkas Satyo.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Blusukan, Dokter Agung Pimpin Sidak Ke Terminal Arjosari Dan Bandara Abdurrahman Saleh Malang
- Kata Tim Kecil Anies, Dirikan Sekber Dulu Baru Deklarasi Koalisi Perubahan
- Kriminolog Sesalkan Hasil Autopsi Brigadir J yang Makan Waktu 4-8 Minggu