Terancam Bangkrut, Pabrikan Motor KTM PHK 1.850 Karyawan

Fasilitas KTM di Mattighofen, Austria/Dok KTM
Fasilitas KTM di Mattighofen, Austria/Dok KTM

Pabrikan motor asal Austria, KTM, melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ribuan karyawannya. KTM disebut-sebut tengah di ambang kebangkrutan. 


Pabrikan motor asal Austria yang aktif di ajang balapan MotoGP juga dikabarkan akan melepas divisi sepeda mereka tahun ini.

Dikutip dari MCN, Rabu 14 Meri 2025, perusahaan induk KTM, Pierer Mobility, mengungkap kerugian sebelum pajak sebesar 1,28 miliar euro atau sekitar Rp21,76 triliun. 

Kondisi makin berat bagi KTM karena pendapatan juga merosot hingga 29,4 persen, dari 2,66 miliar euro (Rp45,22 triliun) pada 2023 menjadi 1,88 miliar euro (Rp31,96 triliun) pada 2024. Bahkan, utang bersih pun membengkak hingga 1,64 miliar euro (Rp27,88 triliun).

Adapun Grup Pierer hanya menjual 292.497 sepeda motor pada tahun lalu, turun 21 persen dari 372.511 pada 2023. Lebih dari 60 ribu di antaranya dijual melalui mitra India Bajaj dan pasar Eropa, atau 38 persen dari total penjualan. 

Sementara itu, Amerika Utara menyumbang 24 persen, dengan India dan Indonesia berbagi 21 persen. Pierer Mobility butuh suntikan dana segar sebesar 600 juta euro (Rp10,2 triliun) untuk bisa melanjutkan bisnisnya.

Lebih jauh lagi, proses produksi di pabrik Mattighofen, Austria, juga telah dihentikan sejak Desember 2024. Produksi baru dimulai kembali dimulai pada pertengahan Maret 2025 berkat suntikan dana 150 juta euro (Rp 2,55 triliun) dari Bajaj. 

Akibatnya, jumlah karyawan pun terus terpangkas. Hingga Desember 2024, jumlah staf turun 874 orang dibandingkan tahun sebelumnya, dengan 750 orang lagi diberhentikan pada awal 2025 dan 220 orang lagi diperkirakan akan diberhentikan menyusul rencana penjualan MV Agusta. Secara keseluruhan, KTM telah mem-PHK 1.850 orang.

Lebih parah lagi, menurut MCN, Pierer Mobility akan keluar sepenuhnya dari pasar sepeda pada 2025 ini. Mereka juga akan menjual saham sepeda listrik Husqvarna dan GasGas, serta meninjau kembali 70 persen sahamnya di merek Felt.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news