Partai Nasdem tidak begitu tertarik membahas isu penambahan masa jabatan presiden. Demikian disampaikan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, saat di Surabaya.
- Di Hadapan DPD RI, Mendag Luthfi Janji Bereskan Mafia Minyak Goreng
- Cegah Lonjakan Covid-19, Kapolri Minta Objek Wisata Terapkan Protokol Kesehatan Selama Libur Lebaran
- Perpanjangan Pendaftaran Pilwali Surabaya, Belum Ada Peminat Lawan Eri-Armuji
"Saya ingin menegaskan kembali. Nasdem harus mengedepankan kepentingan bangsa. Ketika ingin mementingkan bangsa, maka harus menunjuk konstitusinya. Jika konstitusi mengijinkan, maka Nasdem akan memperjuangkan. Tetapi jika hanya wacana, Nasdem tidak tertarik membahas hal tersebut. Karena ada persoalan yang lebih penting," kata Surya Paloh, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Senin, (28/2), sesaat menjelang Rakor Pemenangan Pemilu Nasdem Jatim di Surabaya,
Surya Paloh tidak menampik, jika wacana perpanjangan masa jabatan presiden terus bergulir dari elit politik. Tetapi yang perlu diingat, kata Surya Paloh, penambahan masa jabatan bisa laksanakan, ketika negara terjadi perang, atau bencana yang tidak bisa diatasi negara.
"Selama negara bisa mengatasi faktor tersebut, tidak perlu ada ada penambahan jabatan. Saya bilang berkali-kali, sayang beribu sayang kalau konstitusi mengizinkan. Tapi kita harus tetap menghormati ide atau usulan mereka," ujarnya
Menurutnya, perpanjangan masa jabatan presiden hanya sekedar wacana dari elit partai politik. Dia melihat, isu itu digulirkan layaknya sekedar 'cek ombak'.
"Masih exercise gak perlu ditanggapi. Karena wacana dan diskursus itu ada hikmahnya juga masyarakat bisa ambil angle perspektif yang kita berharap tentu ada edukasi pendidikan politik," katanya.
"Sistem negara kita demokrasi yang mana demokrasi super liberal. Kalau baru exercise gini dan lempar-lempar kecil ya Nasdem pahami itu jadi belum tertarik bahas ini secara serius," tutupnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Puan Maharani: Terima Kasih Jenderal Andika, Selamat Mengabdi Laksamana Yudo!
- Memihak Moeldoko, Yusril Disebut Mendapat Keuntungan dari Praktik Politik Hina
- Ancaman Jubir TPNPB-OPM, Pimpinan MPR: Pasti Sudah Didengar Densus 88