Kapolri Jenderal Idham Azis menunjuk Irjen Gatot Eddy Pramono sebagai Wakapolri menggantikan Komjen Ari Dono Sukmanto yang memasuki masa pensiun. Hal ini sesuai surat Telegram (TR) bernomor ST/3330/XII/KEP./2019.
- Usung Konsep Berdikari ala Bung Karno, Muhammadiyah Bangun Hotel Tanpa Utang
- Pemerhati Pendidikan Berharap MendikbudRistek Tidak Dipimpin Orang UGM, Ini Alasannya
- Susah Dijinakkan, Jadi Alasan Isu KLB Hanya Menyasar Demokrat
Yang pertama, Gatot pernah dijagokan internal untuk menjadi Kapolri. Kedua, prestasi di pendidikan cukup menonjol.
"Ketika PTIK dan Sespim, Gatot selalu bersaing dengan Tito Karnavian (mantan Kapolri). Tito peringkat satu dan Gatot peringkat dua," jelas Neta dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (21/12).
Ketiga, sambung Neta, saat Pilpres 2019, Kapolda Metro Jaya itu bekerja keras dan "berdarah-darah" mengamankan ibukota yang bolak balik diterjang aksi demontrasi yang kerap diwarnai kerusuhan.
Dan di era Gatot sebagai Kapolda, pasangan Jokowi-Maruf berhasil menang 4 persen mengalahkan pasangan Prabowo-Sandi.
"Padahal saat itu capres 02 (Prabowo) sangat dominan dan mendominasi ibukota," demikian Neta.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Badan Geologi Kementerian ESDM Ungkap Tanah Pantura Jawa Ambles
- PDIP Minta Jatah Capres untuk Masuk Koalisi Besar, Zulhas: Kita Ketemu Dulu
- Pilkada Jombang 2024: Mundjidah-Sumrambah Nomor Urut 1, Warsubi-Salman 2