Belum banyak yang memperhatikan, tetapi perbincangan mengenai suksesi di tubuh Partai Gerindra tampaknya sudah dimulai. Bola bergulir sedemikian kencang dalam keheningan.
- Teguh Santosa: Dalam Perang yang Menang jadi Arang, yang Kalah jadi Abu
- Dekat Dengan Masyarakat, Ganjar Pranowo Didukung Para Kiai di Kabupaten Tuban
- Misbakhun: Sri Mulyani Harus Kreatif, Jangan Ambil Jalan Pintas Dengan Menarik Pajak Sembako
Di internal Gerindra saat ini ada dua pandangan mengenai sikap Prabowo menerima ajakan rekonsiliasi-koalisi itu.
Ada yang menganggapnya sebagai situasi win-win, sama-sama menang. Karena faktanya, kubu Jokowi yang walaupun telah mendapatkan legalitas sebagai pemenang namun merasa belum mengantongi legitimasi yang cukup untuk menjalankan kekuasaan.
Jokowi dan Mega membutuhkan energi tambahan untuk menjalankan roda pemerintahan, juga untuk menghadapi pihak-pihak yang selama ini dinilai dan dipandang memanfaatkan kekuasaan Jokowi semata.
Kubu lain memandangnya sebagai situasi lose-lose, kalah, apapun yang terjadi dengan wakil Gerindra di Kabinet.
Kalau sang wakil Gerindra di Kabinet berhasil, keberhasilan akan diklaim sebagai milik sang Presiden. Kalau sebaliknya, gagal, sang wakil Gerindra akan dipecat dan kegagalan akan dibebankan ke Gerindra.
Di sisi lain, apabila Prabowo memutuskan untuk pensiun dini dari Partai Gerindra, maka disebutkan sudah ada tiga paket ketua umum dan sekjen yang sedang dibicarakan di internal.
Paket pertama, Ahmad Muzani dan Sufmi Dasco Ahmad. Paket kedua, Fadli Zon dan Sufmi Dasco Ahmad. Paket ketiga, Edi Prabowo dan Sufmi Dasco Ahmad.
Namun sejauh ini, pembicaraan mengenai hal-hal itu dapat dikatakan masih terlalu prematur.
Prabowo sendiri tidak mau memberikan pernyataan mengenai hal itu.
Dirinya tampak sedang menikmati situasi CLBK†dengan Megawati setelah menghadiri Kongres V PDIP di Bali akhir pekan lalu.
Baru Dasco yang hari Jumat lalu (9/8) berbicara, mengatakan Prabowo seolah-olah sedang banting setir sebagai respon terhadap kelompok penumpang gelap yang selama ini mengambil keuntungan dari dirinya.[bdp
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Investasi Telkomsel ke GoTo Diduga Tidak Wajar, Komisi XI DPR Minta BPK-KPK Turun Tangan
- Gus Fawait-Djoko Susanto Dilantik 20 Februari, Pemkab Sudah Lakukan Persiapan
- Johanis Tanak: Kenapa Dewas KPK Cari-cari Kesalahan Saya?